Rabu, 18 Desember 2013

Bereaksi Benar Dalam Tekanan

0 komentar
Hidup kita tidak terlepas dari tekanan dan proses kehidupan. Mungkin saja kita akan mengalami banyak ketidakwajaran dalam hidup kita, masalah, dan tantangan. Yang seharusnya menjadi fokus kita bukanlah tekanan hidup kita, tapi bagaimana kita bisa bereaksi dengan benar dalam menghadapi tekanan dan proses..

Habakuk 3:2
TUHAN, telah kudengar kabar tentang Engkau, dan pekerjaan-Mu, ya TUHAN, kutakuti! Hidupkanlah itu dalam lintasan tahun, nyatakanlah itu dalam lintasan tahun; dalam murka ingatlah akan kasih sayang!

Habakuk 3:17-19
Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.

Dari 3 ayat jelas Habakuk sedang mengalami ketidakwajaran, kondisi-kondisi di atas tidaklah wajar terjadi dalam masa itu, tapi kita liat reaksi Habakuk, ia berkata bahwa ia tetap bersorak-sorak dan beria-ria dalam Tuhan di tengah ketidakwajaran yang terjadi. Ia mengatakan bahwa Tuhan membuat kakinya seperti rusa yang berjejak di bukit. Kalo kalian tau, hanya rusa-rusa unggul yang bisa naik sampai ke atas bukit. Ada beberapa prinsip untuk kita supaya kita bisa bereaksi benar dalam tekanan/proses.

1. Tetap meyakini bahwa Tuhan adalah TUHAN
Di tengah beratnya tekanan yang kita hadapi kita harus tetap meyakini bahwa Dia adalah Tuhan. Jangan pernah meragukan kemahakuasaan Tuhan.  Meskipun kondisi tidak wajar, tapi kita harus tetap beria-ria dalam Tuhan karena melalui proses yang kita hadapi, Tuhan akan membuat kita menjadi pribadi yang unggul. Kita harus tetap percaya bahwa ditengah ketidakwajaran, Tuhan menyelamatkan. Di tengah ketidakwajaran Tuhan yang memberi kekuatan, dan di tengah ketidakwajaran, Tuhan buat kita jadi orang unggul. (2 Samuel 22:34-37)

2. Berani Hadapi Tantangan
Dalam Yohanes 18:1-11, kita bisa melihat bahwa Tuhan kita, Tuhan Yesus adalah pribadi yang BERANI, Ia tidak pengecut. Waktu pasukan datang dan bertanya, “Siapa Yesus?” Tuhan Yesus dengan lantang menjawab, “AKULAH DIA”. Ini menunjukkan bahwa DIA adalah pribadi yang BERANI. Ada 3 statement yang Tuhan katakan, “Aku harus minum cawan dari Bapa”, “Siapa main pedang, akan dibalas dengan pedang”, “Tidak taukah kamu bahwa Aku bisa memanggil 12 pasukan malaikat?”. Tuhan Yesus mempunyai fasilitas untuk menyelamatkan-Nya saat itu. Tapi Tuhan Yesus tidak menggunakan fasilitas-fasilitas itu, Dia tau bahwa akan ada sebuah proses sulit yang harus Ia hadapi, tapi Dia tetap berani menghadapi proses yang ada.

Orang yang berani menghadapi tantangan pasti menerima kekuatan baru untuk menghadapi tantangan selanjutnya. Contoh selanjutnya adalah, kisah Daniel. Kita semua tau bahwa karena Daniel tetap berdoa kepada Tuhan dan tidak menyembah raja, Daniel mendapat hukuman yaitu masuk gua singa. Daniel tidak takut! Ia tetap menghadapi proses itu, dan kita lihat hasilnya, Tuhan menyelamatkan Daniel dari terkaman singa-singa.

3. Temukan Inti Pembelajaran
Ayub 23:10-12
"Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas. Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang. Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya."

Ayub mendapatkan proses yang tidak mudah. Dalam 1 hari, anak-anaknya meninggal, harta bendanya habis, sahabat meninggalkan dia, istri yang tidak mendukung, dan penyakit kulit. Di tengah proses hidup yang berat itu, Ayub bereaksi benar. Dia tidak mengutuki dan meninggalkan Tuhan, dan Ayub mendapat hasil dari reaksi-nya itu yaitu pengenalan akan Tuhan.

Saat kita mendapat proses, kita harus bertanya, “Tuhan, apa yang Engkau mau dari proses ini? Tuhan mo aku lebih sabar-kah? Lebih murah hati-kah?” Kita harus menemukan inti pembelajaran dari setiap proses yang Tuhan izinkan terjadi atas hidup kita.

Ayoo kita semua sama-sama belajar untuk punya reaksi yang benar dalam setiap tekanan dan proses hidup kita. Percaya bahwa setiap tekanan dan proses diizinkan Tuhan terjadi untuk membuat kita menjadi pribadi yang lebih unggul. Tetaplah meyakini bahwa Dia adalah TUHAN, berani hadapi tantangan, dan temukan inti pembelajaran dari setiap proses yang ada.

Yang (Kadang) Terlupakan

0 komentar
Pernah denger kan cerita tentang Maria dan Martha? Pasti udah nggak asing lagi deh dengan cerita itu.
Kalo masih agak-agak lupa nih saya kasih perikopnya : 
(Lukas 10:38-42)
10:38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. 
10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, 
10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." 
10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, 
10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Well, beberapa waktu belakangan ini, mungkin sekitar setahun terakhir ya, kayanya banyak banget hal yang harus diurusin baik di kantor maupun di Gereja. Kalo di kantor ritme kerjanya lumayan bisa diatur lah, tetapi untuk porsi bolak-balik rumah-gereja kayanya ga ada habis-habisnya dalam seminggu. Ada-ada aja urusan youth yang harus dikerjain. Rapat, latihan, ngelaksanain proker, visitasi, urus ini, itu, dan... Kog rasa-rasanya repot banget sama hal yang sering disebut "pelayanan" itu. Tiap mo pamit sama papa mama, "Ma.. Pa.. pergi dulu yaa.. Ada pelayanan di sana." It sounds so religious maybe but deep inside i felt soooooooo tired. Dan ini semua berimbas ke jam saat teduh dan jam-jam doa. Pulang dari aktifitas seharian rasanya udah pengen langsung tidur aja, i lost my passion when i pray. Rasa-rasanya gairah untuk bercakap-cakap dengan Dia udh sangaaaat memudar. Hanya sebatas doa, "Terimakasih Tuhan buat hari ini, saya mo tidur, jagai saya, blablabla..", sampai saya mikir, ini doa atau laporan sebenarnya.. Imbasnya saya jadi gampang unmood, unstable, dan tiap ada waktu kosong sedikitpun pasti saya pakai untuk hura-hura, maen kesana dan kesini, dan mencari pelampiasan di tempat lain yang bisa mengurangi segala keletihan saya dengan "pelayanan" ini.

Back to cerita Martha dan Maria, akhirnya saya sadar bahwa saya sudah menjadi Martha yang sangat sibuk urus ini, urus itu. Keliatannya sih bagus yaa tapi saya tidak sadar bahwa saya sudah melupakan bagian terbaik saya yaitu: duduk diam di kaki Tuhan, bangun hubungan intim sama Tuhan. 
Indikator paling jelasnya adalah jam saat teduh dan jam doa saya berantakan, saya gak lagi menyediakan tapi jadi menyisakan waktu untuk Tuhan. Oh God, forgive me! 
Berkali-kali ketika saya baca cerita Martha dan Maria, saya selalu bingung, kenapa sih kog seolah-olah Tuhan lebih membenarkan Maria. Emang salah ya kalo Martha sibuk melayani? Kalo nggak ada orang-orang yang mo sibuk di pelayanan, mana bisa? Nah setelah saya mengalami keletihan rohani ini, saya akhirnya paham. Bukannya kita tidak boleh melayani, bukannya nggak boleh sibuk, tapi kita harus tau waktu-waktu dimana kita harus sibuk, dimana kita hanya harus duduk diam di kaki Tuhan, dengerin Tuhan ngomong apa. 
Dalam pelayanan juga gitu, ada kalanya kita bekerja, dalam arti urusin acara ini dan itu di Gereja, bikin program ini dan itu tapi ingat kita nggak boleh melupakan bagian yang terbaik yaitu build intimacy with God. Kenapa Tuhan bilang bahwa Maria memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya? Karena pelayanan kita, kesibukan kita, itu bisa hilang dan diambil begitu saja. Yaa that's true. Saat ini mungkin kita jadi ketua youth, jadi ketua ini dan itu, tapi sampai kapan sih? Nggak mungkin kan seumur hidup kita jadi ketua youth? Tapi yang namanya hubungan pribadi sama Tuhan, intimacy itu nggak akan ada yang bisa ambil dari hidup kita. Sifatnya private, antara kita dan Tuhan! =) 
Yuk kita belajar untuk mengutamakan hubungan kita dengan Tuhan lebih dari apapun, lebih dari kesibukan pelayanan kita. 
Program-program yang kita rancang di Gereja, itu seharusnya lahir dari pewahyuan yang Tuhan berikan lewat hubungan pribadi kita dengan Tuhan bukan hanya dengan akal manusia. 
and..
the best place in the world is in the Presence of God..

Senin, 16 Desember 2013

December and the wishes.

0 komentar
Holaaaa..
Udah lama ya kayanya saya hengkang dari blogspot :D
too many stories untold, HAHA.

Here comes December. Ga kerasa udah bulan terakhir di tahun ini. Dan ya, ini Desember pertama tanpa Glorify the Lord Ensemble. Berasa banget jomplang perbedaannya. Mengingat Desember-desember sebelumnya selalu penuh dengan kehectican bersama keluarga favorit ini. How i miss to spent my December with them. *tearsdrop*

Makin bertambah hari, makin bertambah juga umur tentunya. Yang dulunya sangat mengidam-idamkan boneka winnie the pooh as a christmas gift, tahun ini udah bahagia banget ngeliat keluarga bisa kumpul, lengkap, sehat, dan penuh sukacita. Yang dulunya kegirangan banget tiap dapat parsel aneka snacks, makanan, and so on, tahun ini lebih menginginkan parsel the body shop lengkap, HAHAHAHA. :p

So, as days gone by days, years by years, this is my grown up christmas list..

No more lives torn apart,
and wars would never start,
and time would heal all hearts.
Ev'ry one would have a friend,
that right would always win,
and love would never end:
This is my grown-up christmas list.
 (My Grown Up Christmas List - Kelly Clarkson)

Not for myself, but for a world in need :')

I HAVE ONE.

0 komentar

Ever have that one person in your life that you just can't give up on, the one person that can screw you over time after time, yet you always seem to give them another chance? And no matter how many times you say this is their last one, you know it's a lie because there's always just one more waiting for them. The one person you know you're better off without, but you can't find a way to let them go because deep down inside, you wouldn't know what to do without them. The one person you know doesn't deserve you, but yet you choose to overlook it because you simply love them too much.

Minggu, 01 September 2013

yang lama dan yang baru

0 komentar
Sebulan terakhir ini saya kembali diperhadapkan dengan hal-hal kompleks terkait sebuah hal yang dinamakan hubungan. Ada yang baru dan ada yang lama. Yang baru datang membawa sejuta hal-hal baru yang menyenangkan, memberikan warna baru dan juga membawa sebuah petualangan baru yang nampaknya sangat menarik untuk tidak turut serta didalamnya. Seperti anak kecil yang mendapatkan kado di hari ulang tahunnya, demikian posisi yang baru ini datang merasuk dalam hari lepas hari. Mencuri perhatian, menjadi sesuatu yang dinanti-nantikan, dan sangat disyukuri ketika telah dimiliki.

And suddenly, the old one come again.. Tidak ada “yang baru” tanpa melewati sebuah fase “yang lama”. Berbeda halnya dengan “yang baru” ini, “yang lama” tidak datang dengan warna-warni baru yang meghadirkan rasa penasaran untuk dikecap, karena dia sudah terlebih dahulu menawarkan sejuta rasa itu di fase hidup sebelumnya.

Beberapa orang mengklaim dirinya “gue udah move on!” ketika dia kembali diperhadapkan dengan yang lama ini. Bagi saya, ini bukan perkara move on atau belum, ini berbicara tentang kontribusi besar yang pernah dilakukan yang lama ini dalam membentuk karaktermu untuk menyambut yang baru. Ya, disadari atau tidak, pengalaman hidup bersama yang lama memberimu sebuah pelajaran yang tidak ditemukan di lembaga pendidikan manapun. Dan bisa saja, yang lama inilah yang berperan penting dalam menempamu menjadi semakin kuat sampai pada hari ini.

“Lo kenapa dateng lagi pas gue udah (hampir) kuat sih?”
“KEMANA AJA LO SELAMA INI?”
“Giliran udah putus baru nyariin gue lagi. Lo pikir gue tong sampah?”

Demikian sekelabat pembicaraan dalam batin ketika harus diperhadapkan lagi dengan yang lama ini. Pada akhirnya hanya sebuah kalimat ini yang berhasil disaring oleh mulut untuk dikatakan.
“Halo, apakabar?”
Sebuah pertanyaan sederhana yang membawa kepingan-kepingan cerita di masa lampau yang dengan suksesnya meyakinkan hati, “Saya rindu.”

Ketika yang baru membuka lebar sebuah pintu dengan petualangan-petualangan baru yang nampaknya menjanjikan untuk diarungi bersama, yang lama pun hadir kembali dengan sebuah tempat favorit yang tidak diragukan lagi kenyamanan tempatnya. Terkadang, ketika ada sebuah cafe baru yang dibuka di kota saya, saya tidak serta merta ingin segera kesana untuk mencobanya, entah kenapa saya lebih mempercayakan waktu untuk sekedar nongkrong bersama teman-teman di tempat yang sudah lama menjadi favorit kami. Sama kasus mungkin perihal dengan yang lama dan yang baru tadi.

Tidak dipungkiri, mungkin ada rasa pahit yang juga mendominasi ketika mulai membicarakan perihal yang lama ini. Rasa kecewa, air mata, kesedihan mungkin pernah menjadi indikator ketika memulai petualangan bersama yang lama, tempo itu. Lucu sekali memang, yang lama ini pun berhasil menjadi gula untuk menutupi segala pahit yang pernah terasa.

Saya sedang tidak berada dalam posisi harus memilih saat ini juga. Tetapi kalaupun akan datang harinya dimana pilihan besar itu harus dilakukan, permintaan maaf ini dengan penuh kerendahan hati saya haturkan kepada dia yang menawarkan sebuah perjalanan baru. Karena untuk saat ini nampaknya saya sedang tidak ingin untuk berjalan-jalan mengelilingi hal-hal yang baru, saya hanya ingin berada pada tempat favorit saya, mengecap segala hal yang manis dan pahit disana. Menghabiskan segelas kopi dan sebuah cupcake, perhaps? Yess, time will tells :’)

Selasa, 27 Agustus 2013

terimakasih, Kesayangan!

0 komentar
terima kasih untuk kasih yang paling sempurna dalam hidup saya.
terima kasih karena selalu setia mengasihi saya dan tidak pernah menuntut balik.
terima kasih untuk tangan dan rusuk yang berlubang, namun tidak pernah cinta itu berkurang karena 'bocor'.
terima kasih untuk mencintai kekurangan saya, keanehan saya, kekanak-kanakan saya, terimakasih untuk kesetiaan yang seringkali tak berbalas.
terima kasih untuk cinta yang kelihatannya tidak masuk di akal, namun sudah terbukti sejati melalui rentang waktu.
terima kasih untuk tangan yang selalu terbuka lebar menunggu, walau terkadang saya suka bermain sampai lupa pulang.
dan yang paling penting....
terima kasih, karena sudah menanggung apa yang tidak seharusnya Kamu tanggung.
saya cinta Kamu, lebih dari apapun.
saya cinta Kamu. saya janji akan terus begini.
saya tidak mau pindah ke lain hati.

Rabu, 19 Juni 2013

I listen to

0 komentar
Ada yang pernah mengatakan kepada saya, untuk mengetahui kepribadian seseorang, lihatlah playlist-nya. Pernyataan ini mendapat persetujuan dari saya, karena jujur saja, dalam beberapa kesempatan yang tidak terduga, saya bisa menghabiskan waktu berjam-jam atau bahkan merasa dekat sekali dengan seseorang yang sebelumnya mungkin belum pernah bertemu atau bertemu sesekali hanya karena dimulai dengan mendapati bahwa kami mendengarkan musik yang sama. :)

Saya bukan penikmat musik yang mungkin bisa dikatakan lagi heitzzz masa kini, karena di era 2013 ini pun saya masih saja bisa menikmati musik-musik yang datang dari era tahun 30-an. So, i listen to...

1. India Arie

















2. Ella Fitzgerald

















3. Billie Holiday

















4. Brian McKnight

















5. Kirk Franklin

















6. BeBe & CeCe Winans












7. Etta James
















8. Esperanza Spalding

















9. Eric Benet





















10. Alicia Keys














11. Tamia

















12. Corinne Bailey Rae

















Last but not least, Glorify the Lord Ensemble-lah yang telah memberikan banyak kontribusi besar dalam meracuni telinga saya untuk mendengarkan musik-musik yang dulu jarang saya dengar. =D

I (always) listen to you, my half!

Selasa, 28 Mei 2013

Kerjakan Bagianmu, Percaya Bagian-Nya

0 komentar
Diberkatilah tangan yang mengerjakan lebih banyak dari porsinya.
Diberkatilah kaki yang berjalan lebih jauh dari yang diduga.
Diberkatilah punggung yang menopang lebih berat dari yang seharusnya.

Karena diluar sana, ada tangan-tangan yang menengadah meminta-minta.
Ada kaki-kaki kelelahan yang berjalan kesana-kemari memasukkan CV.
Ada punggung-punggung yang teristirahat lemah di pembaringan.

Sesungguhnya hidup ini adalah tentang melakukan sesuatu yang sudah menjadi porsi-mu. Jangan tamak, dan jangan setengah-setengah. Kerjakan apa yang menjadi bagianmu. Bagian-Nya? Tidak usah diragukan lagi. Dia yang memulai segala pekerjaan baik didalam-Mu, akan mengerjakannya dengan kesetiaan.


:')

People will always find something to say.

0 komentar

Ilustrasi gambar diatas sangat benar adanya. Whatever we say, whatever we do, people will always find something to say or something to complain. "Senang lihat orang susah, susah lihat orang senang" sepertinya bukan hanya sebuah slogan. Beberapa orang disekeliling kita pasti ada yang termasuk dalam kategori ini. Ada-ada saja yang bisa jadi bahan komentar. Entah itu di pekerjaanmu, kuliahmu, pergaulanmu, atau dimanapun.

4 bulan belakangan ini saya menjadi leader dalam sebuah komunitas anak muda yang lumayan besar di kota kelahiran saya. Menjadi leader di komunitas ini sebenarnya bukanlah target dalam hidup saya, bahkan kepikiran pun sebenarnya tidak pernah. Tetapi, seperti apa kata Kolose 3:23, saya pun menerima tanggung jawab ini dan mengerjakannya berdasarkan kerinduan yang Bapa taruh dalam hati saya. Hal pertama yang saya lakukan untuk komunitas ini adalah pembenahan. Seperti halnya rumah yang sudah lama ditinggal pergi pemiliknya, demikianlah keadaan yang saya dapatkan ketika saya memasuki kembali rumah yang dulunya pernah jadi tempat untuk saya menghabiskan banyak waktu sebelum saya menetap di Bandung. Tapi satu hal yang saya syukuri, saya punya "anggota keluarga" yang luar biasa berdedikasi sehingga lambat laun rumah ini "hidup" kembali. Tetapi dalam perjalanan untuk pembenahan ini, tidak semua yang kami dapatkan adalah dukungan. Underestimate, cibiran, offense kerap menghampiri kami. Awalnya ini semua kami jadikan cambuk untuk bekerja lebih keras, tetapi makin kesini saya melihat bahwa, ada-ada saja orang yang mencari-cari kesalahan untuk menggagalkan semangat kami. Secara manusia (karena kami memang manusia :p), ini tentu saja bisa jadi senjata untuk membuat kami down. Setiap mencoba melakukan perubahan, pasti ada aja yang ngomong, "CARI MUKA LO!", tapi kalo ga mengerjakan apa-apa pasti dikomentarin, "LOH KOG GA ADA PERUBAHAN SIH KALIAN? KOG KINERJANYA GITU-GITU AJA?" See, how words can kills you.

Sampai disini, saya kembali diingatkan oleh Kolose 3:23 tadi. Bahwa apapun yang sedang saya, dan kami lakukan, semata-mata bukan untuk cari pujian manusia. Karena seperti gambar dalam ilustrasi diatas, bukan pujian yang akan kita dapatkan ketika kita melakukan sesuatu menurut apa kata manusia. Mungkin saja hari ini bisa memuji atau menyanjung-nyanjung, tetapi kita tidak akan pernah tau, suatu hari dari mulut yang sama akan keluar judgement atau underestimate.

Saya memang masih harus banyak belajar untuk ini. Belajar menyaring setiap perkataan yang masuk agar tidak membuat saya kecewa atau terluka. Sukacita saya tidak ditentukan oleh apa kata orang, tetapi oleh Dia, yang memberi saya kekuatan untuk mengerjakan segala sesuatu. Sebab benar adanya kalo manusia menajamkan sesamanya. Wajar kalau sakit, karena proses penajaman tidak memakai materil yang lembut. Mari sikapi dengan respon yang benar, karena segala sesuatu yang dikerjakan untuk Tuhan tidak akan berujung pada kekecewaan.

Blessed,
-aphro-

Kamis, 16 Mei 2013

Hadapi Penina-mu!

0 komentar
Waktu masih di Sekolah Minggu, saya sering mendengar cerita tentang lahirnya Samuel. Yang teringat jelas dari cerita ini adalah seorang Hana yang mandul dan berdoa mati-matian untuk mendapatkan anak sampe disangka sedang mabuk sama Imam Eli (1 Sam 1:13). Suami Hana bernama Elkana, dan selain Hana, Elkana juga mempunyai seorang istri lagi yang bernama Penina. Lucky her, Penina telah mendapatkan anak dari hasil pernikahannya dengan Elkana. Hal inilah yang membuat Hana bersedih hati. Udah harus berbagi cinta (walaupun kenyataannya Elkana sangat mencintai Hana), eh tetap aja ga mempunyai buah cinta..

Setiap mendengar cerita ini, biasanya kita fokus pada Hana. Bagaimana kesetiaan Hana berdoa untuk mendapatkan anak yang diberi nama Samuel. Dia berdoa tidak jemu-jemu dan bernazar kepada Tuhan, bahwa jikalau Tuhan memberikannya anak, Hana akan menyerahkan anaknya untuk dipakai di Rumah Tuhan.

Tetapi, ada satu hal yang tersirat jelas dan menjadi rhema bagi saya melalui cerita ini. Dibalik kesetiaan Hana berdoa terus-terusan untuk mendapatkan anak, ada Penina disana. Penina yang selalu membuatnya gusar dan tertekan untuk merebut perhatian Elkana karena dia telah mempunyai anak. The point is... Dalam kehidupan yang kita jalani, sadar atau tidak sadar, Tuhan menaruh "Penina-penina yang lain" disekelilingmu untuk menguji kesetiaanMu. Mereka adalah orang yang meng-underestimate-mu, yang meragukan kemampuanmu, yang selalu mencemooh tiap apa yang kau lakukan, yang selalu mendesakmu, dan mereka yang membuatmu goyah terhadap keyakinanmu atas kedaulatan Allah yang kau sembah.

"KAPAN LULUS?"
"KAPAN NYUSUL?"
"KOG PEKERJAANNYA HANYA SEGITU DOANG SIH?"
"AH GAGAL MULU, LO. KAPAN BISANYA SIH?"
"SEGITU DOANG BANGGA!"

Mungkin kita sering mendengar pertanyaan atau pernyataan semacam itu disekeliling kita. Tapi mari kita melihat respon Hana ketika menghadapi Penina. Hal pertama yang dia lakukan adalah menangis dan tidak mau makan (1 Sam 1:7), ternyata bentuk merajuk seperti ini sudah ada dari zaman dahulu ya, bukan di sinetron aja :'))) -- Tetapi dengan hati yang tersedu-sedu itulah yang membuat dia datang berlutut dihadapan Tuhan membawa setiap apa yang menjadi kerinduan hatinya. Ketika dia terdesak, dia tidak menghabiskan waktunya berjam-jam hanya untuk menangis dan galau seharian, tidak ada yang salah dengan menangis, tetapi respon setelahnya, apakah kita menjadi semakin terpuruk atau membawa semuanya dihadapan Tuhan.

Dan Allah yang kita sembah adalah Allah yang menguji hati. Kita lihat selama apa penantian Hana untuk terus berdoa kepada Allah? 1 Sam 1:20 mengatakan, "Maka setahun kemudian mengandunglah Hana..." GILAAAAK! 1 Tahun menn.. itu bukan waktu yang singkat loh, mengingat manusia selalu menginginkan hal-hal yang serba instant, ketika berdoa seminggu aja dan belum kelihatan ada perubahan, kita acapkali menuding Tuhan tidak buka jalan, padahal ada proses yang Allah inginkan untuk kita lewati. Proses-proses yang bertujuan untuk mendatangkan kebaikan. Proses yang akan membentuk kita menjadi semakin kuat.

Jadi, apapun dan siapapun Penina yang ada disekitarmu sekarang, HADAPI ITU!
Jangan kabur, jangan tertekan, jangan menyalahkan keadaan. Make your point clear to God The Giver. Don't afraid to ask. ASK! Those who receives are the one who asks before.

Mari kita bersama-sama menguatkan dan meneguhkan hati untuk menghadapi "Si Penina" itu. Dan lihat, setelah cucuran air mata Hana diawal kesusahan hatinya, ada sorak-sorai sukacita yang melengkapi kebahagiaannya atas Samuel. Dibalik setiap duka yang sedang dan pernah kau alami, ada HASIL terbaik yang menantimu di akhir. Tuhan yang memberikan Samuel untuk Hana yang setia berdoa, Tuhan yang sama yang akan memberikan apa yang kau butuhkan saat ini. Have faith, God knows what He is doing.


-aphro-

Rabu, 15 Mei 2013

5 Roti dan 2 Ikan

0 komentar
This is my new project with my friends. Let's call it... 5 Roti dan 2 Ikan.
Mengapa namanya seperti itu? Filosofinya sih gini. 5 Roti dan 2 Ikan itu kan sesuatu yang awalnya dianggap ga bakalan mengenyangkan orang2 yang ngikut Tuhan Yesus karena saat itu yang ngikut buat dengerin khotbahNya jumlahnya lebih dari 5000 orang. Tapi di tangan Tuhan Yesus, 5 Roti dan 2 Ikan yang awalnya dianggap ga ada apa-apanya bisa mengenyangkan semua yang hadir disitu bahkan tersisa 12 Bakul. So kita semua berharap, melalui setiap apa yang sudah Tuhan kasih buat kita semua, itu semua boleh jadi saluran berkat buat banyak orang. Karena di tanganNya, hal-hal yang dianggap ga ada apa-apanya bagi dunia, bisa Dia ubahkan menjadi sesuatu yang besar. ADA AMEEEN?

So, cekidot guys! God bless you, you, and youuuu :')



Senin, 13 Mei 2013

Selamat Mengecap 20, G!

0 komentar
Entah sudah berapa kali postingan tentang kamu mengendap di draft. Entahlah, tiap akan mengakhiri postingan tentang kalian, selalu saja ada hal baru tentang kita yang minta diceritakan. Ah, betapa aku sangat mencintai kalian, sampai-sampai aku selalu menemukan cara untuk tidak mengakhiri cerita tentang kalian, dan kita. Tetapi, saat ini saya rasa ini momen yang pas untuk melisankan setiap sukacita bersama kalian lewat postingan ini. Iya, saya memang tidak pandai merangkai kata, otak-ku dipenuhi berbagai macam hal, oleh karena itu saya memutuskan untuk menulis dari hati, karena saya percaya sesuatu yang dari hati pasti akan sampai ke hati juga :')

Halooo, Glorify!
*inhale, exhale*
 09 Mei 2013 kemaren ada yang ulang tahun yaa, ciyeee~ yang udah 20 tahun :D
Bersyukur sekali pernah ada di sekolah kehidupan ini selama kurang lebih dua tahun. Menurut saya memang dua tahun itu teramat singkat, tapi siapa sangka kalo Tuhan bisa proses saya selama dua tahun bersama kalian. Orang-orang diluar sana mungkin taunya Glorify the Lord Ensemble adalah sebuah paduan suara yang beranggotakan anak-anak muda yang klo nyanyi pasti ada jingkrak-jingkraknya, tetapi buat saya, kalian lebih dari hanya sekedar Paduan Suara. Saya tidak hanya belajar bernyanyi disini, lebih dari itu, saya belajar untuk memberikan diri untuk diproses, sehingga saya tidak menjadi semau saya, karena hidup yang saya jalani bukanlah tentang saya, tetapi tentang Dia yang menjadi alasan dibalik setiap lagu kami. Ingat sekali bagaimana awal-awal menjadi officially member di Glorify. Saya ga punya teman sama sekali, tetapi hari ke hari, saya tidak hanya mendapatkan teman disini, saya punya KELUARGA baru. Mengapa KELUARGA? Karena saya mendapatkan penerimaan yang luar biasa disini, padahal saya tidak pernah bertemu orang-orang ini sebelumnya. Terlalu banyak cinta yang saya temukan disini. Kecewa? Tentu saja pernah. Tetapi cinta yang saya dapat disini sangat cukup untuk menambal beberapa kekecewaan yang pernah datang. Iya, saya diproses untuk mengampuni dan mengasihi lebih lagi disini :')

Dan saya tau, bukan hanya saya yang merasakan proses disini. Marcell, seorang penyanyi yang sudah punya nama besar di Indonesia mengatakan dalam sebuah situs, "Glorify the Lord Ensemble telah memberikan kontribusi besar dalam karir bernyanyi saya" (bisa dibaca disini). Dan bukan hanya Marcell, beberapa nama besar yang pernah menjadi Keluarga Besar Glorify pun selalu mengatakan hal yang sama tiap bertemu kembali dengan Glorify. Dan satu hal yang selalu saya tarik dari beberapa pembicaraan dengan mereka, mereka sangat BERSYUKUR pernah ada di Glorify. Dan akhirnya saya merasakan juga apa yang mereka katakan. Glorify the Lord Ensemble sudah memberikan kontribusi yang luar biasa dalam proses hidupku. (tearsdrop..)

Entah kenapa, ketika menyebutkan kata Rumah, ingatan ini selalu saja mendarat kepada mereka. Masih teringat jelas di hari perpisahan saya dengan Glorify, malam itu saya tidak bisa menahan setiap tetes air mata saya. Bahkan disaat running pun, saya meneteskan air mata diam-diam. Hanya Mama Vien dan Kak Marthin Saba yang menyadari air mata yang menetes pelan-pelan. Saya pun sebenarnya tidak menyadari hal itu. Masih dalam keadaan menyanyi, Mama Vien ngebisikkin dari belakang, "Aphro duduk aja, ngobrol-ngobrol sama Mama". Ketika ditanya kenapa saya menangis, saya malah hanya semakin menangis kecil tanpa disadari teman-teman yang sedang running. Saya hanya tidak bisa membayangkan, bahwa dalam waktu beberapa hari dari malam itu, saya tidak akan lagi menikmati atmosfir kekeluargaan seperti itu. Puncaknya, ketika selesai latihan, saya diberi kesempatan untuk menyampaikan sepatah-dua kata sebelum "pergi". Biasanya, beberapa orang yang harus pergi/pindah kota, dinyanyikan lagu "The Lord Bless You" untuk doa pengutusan. Tetapi malam itu, saya diberkati sekali dengan alunan lagu favorit saya selama dua tahun saya di Glorify. "Imagine Me" dari Kirk Franklin. Masih intro aja saya udah nangis. Disebelah kanan saya ada Bang Ojak, disebelah kiri saya ada Ka Iyen, disitu saya udah ga tau lagi nangisnya kaya apa. THEY ARE TOO PRECIOUS TO BE LEFT!

People come, people go. But God's love always be with us.
Selamat Dua Puluh Tahun, Glorify the Lord Ensemble. So far, there's nothing can beat you as a Home! Tunggu aku pulang, ya.. ♥


P.S : DITUNGGU YAA DI PALU. GLORIFY HARUS NYANYI DISINI, SOMEDAY! :)

Minggu, 28 April 2013

yang tetap tinggal.

0 komentar
Kita terlalu mudahnya jatuh cinta dengan tulisan yg kita baca, dengan lagu apa yg kita dengar, cenderung cepat percaya dengan apa yang diucapkan oleh orang terdekat, yang melabeli dirinya sebagai pacar.
Bagaimana, kalau suatu saat penglihatanmu berkurang dan kamu tidak mempunyai kacamata baca? Bagaimana kalau suatu saat telingamu tak cukup peka untuk mendengar lagi lagu lagu cinta? Bagaimana kalau tak bisa lagi kau memegang kata kata pasanganmu dengan penuh rasa percaya…
Karena, pada akhirnya bukan tulisan tulisan indah lagi yg bisa kita baca, bukan lagu lagu cinta yg dinyanyikannya yg ingin kita dengar, bukan iming iming janji yg menjadi pegangan, melainkan tindakan tindakan apa yg telah dilakukan yg dapat seluruh jiwa ini rasakan.

Dengarlah,
Kamu hanya butuh pundak untukmu bersandar, melabuhkan seluruh penat yg membanjiri kemeja kesukaannya dengan segala air mata dan ia tak mempermasalahkannya. Kamu hanya butuh telinga yg mendengar, tanpa mulut yg banyak berkomentar. Kamu hanya butuh tangan yg selalu terkatup rapat mendoakanmu agar tetap dan selalu kuat menghadapi hari harimu yg berat. Kamu hanya butuh peluk hangat untuk tulang tulangmu yg ngilu. Dan, terlebih daripada itu: Kamu hanya butuh ia sebagai pribadi yg selalu ada; sebagai pendongeng cerita tulisan tulisan indah, hasil cinta kalian berdua, ketika kamu tak bisa membaca karena tak ada kacamata; sebagai pemutar musik musik yg kalian sama sama hafal betul liriknya, sehingga bersama sama menyenandungkan irama yg indah, sampai tanpa perlu janji apa apa, tak terasa kalian sudah tua dan kembali menjadi tanah, bertemu di kehidupan selanjutnya.


Selasa, 23 April 2013

21; terimakasih untuk sebuah proses.

0 komentar

Tepat di hari ini, 24 April 2013, sebuah keajaiban luar biasa kembali Dia hadirkan dalam hidupku. Masih di 23 April, 23.45 WITA segerombolan teman-teman datang mengguyurku dengan seember ramuan-ramuan menjijikkan khas ulang tahun. Mo marah, tapi yang keluar hanya canda tawa yang panjang bersama teman-teman yang 4 bulan terakhir ini selalu bersama-sama. Tepat di pukul 00.00, mereka mengantarkanku kembali ke rumah, dengan keadaan basah kuyup dan kedinginan.

Pembukaan yang manis untuk mengawali cerita di 21 ini. Hari yang baru, nafas yang baru, matahari yang baru, kasih setia yang selalu baru, menjadi morning greetings di hari ini. Ada pelukan dari mama & papa yang menjemputku di tempat tidur. Doa bersama mengawali kegiatan kami di pagi hari. Lengkap bersama nenek terkasih, adik-adik, dan sanak saudara yang kebetulan sedang terkumpul di rumah. Ada doa, nyanyian, pelukan dari orang-orang terkasih yang menyempurnakan pagiku di tahun ke 21 aku hidup didunia ini.

Ada yang berubah, dan ada yang tidak berubah...
Berbeda sekali rasanya dengan atmosfir 24 April tiga tahun belakangan ini. Kali ini saya boleh merayakannya di rumah. Iya, masih terbayang tiga tahun merayakan ulang tahun jauh dari papa & mama, tetapi bersyukur kalau bisa dikelilingi orang-orang hebat disana.

Ada proses panjang yang dilewati sampai hari ini. Tidak semua proses yang saya lewati manis rasanya. Kadang saya harus memutar otak untuk mencari tambahan gula agar bukan pahit yang saya rasakan. Tetapi untuk setiap petualangan di hari-hari yang sudah terlewati, saya tahu saya sedang dibentuk menjadi Aphro yang lebih kuat. Aphro yang kuat bukan karena mengandalkan kekuatannya, tetapi yang paham betul siapa yang berjalan bersamanya.

Banyak yang berubah. Yang tidak berubah adalah kehadiran mereka. Bersyukur sekali untuk setiap kemajuan teknologi yang ada. Yang jauh pun tetap terasa ada disamping untuk sebuah pelukan "Happy Birthday"

Ada yang berubah dan ada yang tidak pernah berubah.
Ada yang datang untuk menetap, ada yang pergi untuk meninggalkan.
Ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa.
Pasti akan dan pernah kita lewati.
Namun yang akan tetap selamanya dan tidak akan pernah berubah hanya satu, Tuhan Yesus; kuasa Nya yang tak terbatas, kasih setia-Nya kepada kita.

Terimakasih untuk kalian semua yang sudah berperan penting dalam proses luar biasa sampai di angka 21 ini. Terus menajamkan ya, jangan biarkan saya menjadi tumpul. Love you all :')

Rabu, 10 April 2013

Chester See

0 komentar
Pernah denger nama ini sebelumnya? Honestly, i'm not. Berangkat dari kehectican di jam kerja, saya pun memutuskan untuk youtube-ing supaya ga setres-setres amat sama kerjaan. Dan nemulah sama video ini..


Mennnn... awalnya saya ga terlalu suka sama lagu ini, tetapi lewat salah satu ajang pencarian bakat yang lagi booming di Indonesia, lagu ini pernah dibawakan oleh salah satu kontestan favorit saya, Isa Raja, dan sejak saat itu saya mulai menyukai lagu ini. Dan tiba-tiba di belahan bumi lain ada makhluk sexy yang suaranya seksiiiiiiiiiiii abis, please welcome Chester See.. Dari situ saya mulai browsing setiap video-video yang dia posting di youtube. Kalo mo liat channel resminya disini ya.

And here he goes..

GIMANAAA?
MELELEH GA?
THANK ME, LATER. YES, YOU'RE WELCOME! :P

Selasa, 02 April 2013

I am God’s Building Under Construction

0 komentar

Belakangan ini, aku mendengar kabar tentang seorang teman lama. Kabar kalau dia akan mengundurkan diri dari pekerjaannya. Ingatanku mundur ke masa lampau. Kami dulu akrab, saling berbagi cerita tentang kebaikan Tuhan bersama. Namun, karena dia tak kuat menghadapi pencobaan hidup, dia kembali ke kehidupannya yang lama. Dia menjadi people pleaser. Hubunganku dengan dia juga menjauh. Dia mengingkari Tuhan, untuk mendapatkan perhatian istimewa dari lingkungannya.
Aku heran, dengan segala perlakuan istimewa seperti itu, kenapa dia mau mundur? Dari cerita seorang teman lain, rupanya teman lamaku ini pada posisi stagnan.
Miris juga. Semula aku berpikir, dia begitu banyak mendapat perlakuan istimewa, pasti enak banget. Tapi ternyata stagnan.
Sementara aku, kebalikannya. Rasa-rasanya, aku selalu menghadapi yang tidak enak, tempat yang tidak enak, situasi yang tidak enak. Aku bahkan nyaris menyerah menghadapi tantangan ini. Bahkan sudah membuat ancang-ancang pindah ke tempat lain. Ke kota lain. Tapi Tuhan berkehendak lain, meski kelihatannya tempat itu menawarkan segala sesuatu yang lebih baik.
Tuhan menghendaki aku tetap berada di tempat sekarang. Menghadapi Goliat-ku. Yang kelihatan melalui kacamata pribadiku tidak bisa ditaklukan.
Saat itulah Tuhan bicara, ”Kamu lihat, dia memilih kenyamanan, dan dia nggak bergerak ke mana-mana. Stagnan. Aku sengaja menaruhmu ke dalam situasi yang serba nggak enak—semuanya untuk membentuk kamu. Sekarang lihatlah, kamu memang mulai belajar dari nol lagi. Segala sesuatunya seperti terlihat terbalik. Posisimu sepertinya di bawah. Ada 'pelajaran-pelajaran' yang tengah Kuberikan kepadaMu. Ingatlah, berlian tercipta karena dia disesah dan dikikir. Itu sakit. Tapi percayalah, segala sesuatunya mendatangkan kebaikan buatmu, selama kamu taat dan memberi respon yang benar.”

Galatia 6: 9 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai jika kita tidak menjadi lemah.
Gal 6: 9 (Versi AMP): And let us not lose heart and grow weary and faint in acting nobly and doing right, for in due time and at the appointed season we shall reap, if we do not loosen and relax our courage and faint.

Aku nggak bisa menahan butiran-butiran airmata jatuh dari pelupuk mataku, ketika aku membaca ayat ini. Aku merasa Dia menguatkan aku.
Dan ini catatannya Joyce Meyer, salah seorang Preacher yang sangat diberkati Tuhan, mengenai ayat itu: He takes time to do right; He lays a solid foundation before He attempts to build a building. We are God’s building under construction. He is master Builder, and He knows what He is doing, but He does, and that will have to be good enough.

Yes, I am God’s building under construction.
Tuhan sedang membuat konstruksi bangunan karakterku: pengampunan, kerendahan hati, dan menguatkan otot-otot imanku.
“Suatu ketika, beberapa tahun datang dari sekarang, kamu akan menoleh ke belakang, mengingat peristiwa-peristiwa ini, dan melihat betapa setianya Aku menyertai kamu,” bisikNya lembut.

Ketika Kamu Terluka

0 komentar

Tiap orang punya satu ruang kosong dalam hatinya yang tidak bisa diisi siapapun. Yang jika dipaksa isi, hanya ada luka. Ada malam-malam panjang yang merana kala ruang itu masih hampa. Siapapun yang singgah di sana hanya berikan lara. Ruang itu bukan untuk mereka.
Hatimu terlalu berharga untuk mereka yang pernah menoreh luka. Airmatamu terlalu indah untuk mereka yang menggurat duka.
Waktu berbohong padamu, jika ia bilang bisa menyembuhkan luka.
Hati yang luka dan ruang yang hampa ibarat gelas anggur yang baru terisi separuhnya. Gelas anggur tak kan menjadi utuh jika ia bertemu dengan gelas anggur separuh pula. Sebab gelas itu tadinya adalah gelas yang kosong. Tak bisa ia menuangkan anggur yang separuh ke gelas yang isinya juga separuh, kalau akan menjadi gelas yang kosong. Gelas dengan anggur separuh hanya bisa terisi oleh pemilik anggur sendiri. Yang bisa membuatnya terisi penuh. Utuh.
Waktu adalah pendusta yang lihai. Membuatmu percaya telah menyembuhkan luka. Tidak. Ia hanya menguburnya saja.
Saat kamu telah terlena, mendadak ia bermain dalam alam pikiranmu. Memutar semua kenangan lama. Menguak luka. Waktu membuatmu tak sadar, kamulah yang memegang remote-nya. Kamu bisa menekan tombol "pause". Dan tetap berada dalam masa.
Menguak luka pun adalah suatu kenyamanan, yang membuat orang betah berkubang di sana. Jangan biarkan waktu memberi dusta. Kamu berharga.
Ketika kamu terluka, Ia terluka. Ketika kamu menangis, Ia menangis. Ia yang menenunmu sejak dalam kandungan ibu.
Dia, yang ingin membalut lukamu.
 
:')
 

aphrodityasherlisa Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template