Selasa, 28 Mei 2013

Kerjakan Bagianmu, Percaya Bagian-Nya

0 komentar
Diberkatilah tangan yang mengerjakan lebih banyak dari porsinya.
Diberkatilah kaki yang berjalan lebih jauh dari yang diduga.
Diberkatilah punggung yang menopang lebih berat dari yang seharusnya.

Karena diluar sana, ada tangan-tangan yang menengadah meminta-minta.
Ada kaki-kaki kelelahan yang berjalan kesana-kemari memasukkan CV.
Ada punggung-punggung yang teristirahat lemah di pembaringan.

Sesungguhnya hidup ini adalah tentang melakukan sesuatu yang sudah menjadi porsi-mu. Jangan tamak, dan jangan setengah-setengah. Kerjakan apa yang menjadi bagianmu. Bagian-Nya? Tidak usah diragukan lagi. Dia yang memulai segala pekerjaan baik didalam-Mu, akan mengerjakannya dengan kesetiaan.


:')

People will always find something to say.

0 komentar

Ilustrasi gambar diatas sangat benar adanya. Whatever we say, whatever we do, people will always find something to say or something to complain. "Senang lihat orang susah, susah lihat orang senang" sepertinya bukan hanya sebuah slogan. Beberapa orang disekeliling kita pasti ada yang termasuk dalam kategori ini. Ada-ada saja yang bisa jadi bahan komentar. Entah itu di pekerjaanmu, kuliahmu, pergaulanmu, atau dimanapun.

4 bulan belakangan ini saya menjadi leader dalam sebuah komunitas anak muda yang lumayan besar di kota kelahiran saya. Menjadi leader di komunitas ini sebenarnya bukanlah target dalam hidup saya, bahkan kepikiran pun sebenarnya tidak pernah. Tetapi, seperti apa kata Kolose 3:23, saya pun menerima tanggung jawab ini dan mengerjakannya berdasarkan kerinduan yang Bapa taruh dalam hati saya. Hal pertama yang saya lakukan untuk komunitas ini adalah pembenahan. Seperti halnya rumah yang sudah lama ditinggal pergi pemiliknya, demikianlah keadaan yang saya dapatkan ketika saya memasuki kembali rumah yang dulunya pernah jadi tempat untuk saya menghabiskan banyak waktu sebelum saya menetap di Bandung. Tapi satu hal yang saya syukuri, saya punya "anggota keluarga" yang luar biasa berdedikasi sehingga lambat laun rumah ini "hidup" kembali. Tetapi dalam perjalanan untuk pembenahan ini, tidak semua yang kami dapatkan adalah dukungan. Underestimate, cibiran, offense kerap menghampiri kami. Awalnya ini semua kami jadikan cambuk untuk bekerja lebih keras, tetapi makin kesini saya melihat bahwa, ada-ada saja orang yang mencari-cari kesalahan untuk menggagalkan semangat kami. Secara manusia (karena kami memang manusia :p), ini tentu saja bisa jadi senjata untuk membuat kami down. Setiap mencoba melakukan perubahan, pasti ada aja yang ngomong, "CARI MUKA LO!", tapi kalo ga mengerjakan apa-apa pasti dikomentarin, "LOH KOG GA ADA PERUBAHAN SIH KALIAN? KOG KINERJANYA GITU-GITU AJA?" See, how words can kills you.

Sampai disini, saya kembali diingatkan oleh Kolose 3:23 tadi. Bahwa apapun yang sedang saya, dan kami lakukan, semata-mata bukan untuk cari pujian manusia. Karena seperti gambar dalam ilustrasi diatas, bukan pujian yang akan kita dapatkan ketika kita melakukan sesuatu menurut apa kata manusia. Mungkin saja hari ini bisa memuji atau menyanjung-nyanjung, tetapi kita tidak akan pernah tau, suatu hari dari mulut yang sama akan keluar judgement atau underestimate.

Saya memang masih harus banyak belajar untuk ini. Belajar menyaring setiap perkataan yang masuk agar tidak membuat saya kecewa atau terluka. Sukacita saya tidak ditentukan oleh apa kata orang, tetapi oleh Dia, yang memberi saya kekuatan untuk mengerjakan segala sesuatu. Sebab benar adanya kalo manusia menajamkan sesamanya. Wajar kalau sakit, karena proses penajaman tidak memakai materil yang lembut. Mari sikapi dengan respon yang benar, karena segala sesuatu yang dikerjakan untuk Tuhan tidak akan berujung pada kekecewaan.

Blessed,
-aphro-

Kamis, 16 Mei 2013

Hadapi Penina-mu!

0 komentar
Waktu masih di Sekolah Minggu, saya sering mendengar cerita tentang lahirnya Samuel. Yang teringat jelas dari cerita ini adalah seorang Hana yang mandul dan berdoa mati-matian untuk mendapatkan anak sampe disangka sedang mabuk sama Imam Eli (1 Sam 1:13). Suami Hana bernama Elkana, dan selain Hana, Elkana juga mempunyai seorang istri lagi yang bernama Penina. Lucky her, Penina telah mendapatkan anak dari hasil pernikahannya dengan Elkana. Hal inilah yang membuat Hana bersedih hati. Udah harus berbagi cinta (walaupun kenyataannya Elkana sangat mencintai Hana), eh tetap aja ga mempunyai buah cinta..

Setiap mendengar cerita ini, biasanya kita fokus pada Hana. Bagaimana kesetiaan Hana berdoa untuk mendapatkan anak yang diberi nama Samuel. Dia berdoa tidak jemu-jemu dan bernazar kepada Tuhan, bahwa jikalau Tuhan memberikannya anak, Hana akan menyerahkan anaknya untuk dipakai di Rumah Tuhan.

Tetapi, ada satu hal yang tersirat jelas dan menjadi rhema bagi saya melalui cerita ini. Dibalik kesetiaan Hana berdoa terus-terusan untuk mendapatkan anak, ada Penina disana. Penina yang selalu membuatnya gusar dan tertekan untuk merebut perhatian Elkana karena dia telah mempunyai anak. The point is... Dalam kehidupan yang kita jalani, sadar atau tidak sadar, Tuhan menaruh "Penina-penina yang lain" disekelilingmu untuk menguji kesetiaanMu. Mereka adalah orang yang meng-underestimate-mu, yang meragukan kemampuanmu, yang selalu mencemooh tiap apa yang kau lakukan, yang selalu mendesakmu, dan mereka yang membuatmu goyah terhadap keyakinanmu atas kedaulatan Allah yang kau sembah.

"KAPAN LULUS?"
"KAPAN NYUSUL?"
"KOG PEKERJAANNYA HANYA SEGITU DOANG SIH?"
"AH GAGAL MULU, LO. KAPAN BISANYA SIH?"
"SEGITU DOANG BANGGA!"

Mungkin kita sering mendengar pertanyaan atau pernyataan semacam itu disekeliling kita. Tapi mari kita melihat respon Hana ketika menghadapi Penina. Hal pertama yang dia lakukan adalah menangis dan tidak mau makan (1 Sam 1:7), ternyata bentuk merajuk seperti ini sudah ada dari zaman dahulu ya, bukan di sinetron aja :'))) -- Tetapi dengan hati yang tersedu-sedu itulah yang membuat dia datang berlutut dihadapan Tuhan membawa setiap apa yang menjadi kerinduan hatinya. Ketika dia terdesak, dia tidak menghabiskan waktunya berjam-jam hanya untuk menangis dan galau seharian, tidak ada yang salah dengan menangis, tetapi respon setelahnya, apakah kita menjadi semakin terpuruk atau membawa semuanya dihadapan Tuhan.

Dan Allah yang kita sembah adalah Allah yang menguji hati. Kita lihat selama apa penantian Hana untuk terus berdoa kepada Allah? 1 Sam 1:20 mengatakan, "Maka setahun kemudian mengandunglah Hana..." GILAAAAK! 1 Tahun menn.. itu bukan waktu yang singkat loh, mengingat manusia selalu menginginkan hal-hal yang serba instant, ketika berdoa seminggu aja dan belum kelihatan ada perubahan, kita acapkali menuding Tuhan tidak buka jalan, padahal ada proses yang Allah inginkan untuk kita lewati. Proses-proses yang bertujuan untuk mendatangkan kebaikan. Proses yang akan membentuk kita menjadi semakin kuat.

Jadi, apapun dan siapapun Penina yang ada disekitarmu sekarang, HADAPI ITU!
Jangan kabur, jangan tertekan, jangan menyalahkan keadaan. Make your point clear to God The Giver. Don't afraid to ask. ASK! Those who receives are the one who asks before.

Mari kita bersama-sama menguatkan dan meneguhkan hati untuk menghadapi "Si Penina" itu. Dan lihat, setelah cucuran air mata Hana diawal kesusahan hatinya, ada sorak-sorai sukacita yang melengkapi kebahagiaannya atas Samuel. Dibalik setiap duka yang sedang dan pernah kau alami, ada HASIL terbaik yang menantimu di akhir. Tuhan yang memberikan Samuel untuk Hana yang setia berdoa, Tuhan yang sama yang akan memberikan apa yang kau butuhkan saat ini. Have faith, God knows what He is doing.


-aphro-

Rabu, 15 Mei 2013

5 Roti dan 2 Ikan

0 komentar
This is my new project with my friends. Let's call it... 5 Roti dan 2 Ikan.
Mengapa namanya seperti itu? Filosofinya sih gini. 5 Roti dan 2 Ikan itu kan sesuatu yang awalnya dianggap ga bakalan mengenyangkan orang2 yang ngikut Tuhan Yesus karena saat itu yang ngikut buat dengerin khotbahNya jumlahnya lebih dari 5000 orang. Tapi di tangan Tuhan Yesus, 5 Roti dan 2 Ikan yang awalnya dianggap ga ada apa-apanya bisa mengenyangkan semua yang hadir disitu bahkan tersisa 12 Bakul. So kita semua berharap, melalui setiap apa yang sudah Tuhan kasih buat kita semua, itu semua boleh jadi saluran berkat buat banyak orang. Karena di tanganNya, hal-hal yang dianggap ga ada apa-apanya bagi dunia, bisa Dia ubahkan menjadi sesuatu yang besar. ADA AMEEEN?

So, cekidot guys! God bless you, you, and youuuu :')



Senin, 13 Mei 2013

Selamat Mengecap 20, G!

0 komentar
Entah sudah berapa kali postingan tentang kamu mengendap di draft. Entahlah, tiap akan mengakhiri postingan tentang kalian, selalu saja ada hal baru tentang kita yang minta diceritakan. Ah, betapa aku sangat mencintai kalian, sampai-sampai aku selalu menemukan cara untuk tidak mengakhiri cerita tentang kalian, dan kita. Tetapi, saat ini saya rasa ini momen yang pas untuk melisankan setiap sukacita bersama kalian lewat postingan ini. Iya, saya memang tidak pandai merangkai kata, otak-ku dipenuhi berbagai macam hal, oleh karena itu saya memutuskan untuk menulis dari hati, karena saya percaya sesuatu yang dari hati pasti akan sampai ke hati juga :')

Halooo, Glorify!
*inhale, exhale*
 09 Mei 2013 kemaren ada yang ulang tahun yaa, ciyeee~ yang udah 20 tahun :D
Bersyukur sekali pernah ada di sekolah kehidupan ini selama kurang lebih dua tahun. Menurut saya memang dua tahun itu teramat singkat, tapi siapa sangka kalo Tuhan bisa proses saya selama dua tahun bersama kalian. Orang-orang diluar sana mungkin taunya Glorify the Lord Ensemble adalah sebuah paduan suara yang beranggotakan anak-anak muda yang klo nyanyi pasti ada jingkrak-jingkraknya, tetapi buat saya, kalian lebih dari hanya sekedar Paduan Suara. Saya tidak hanya belajar bernyanyi disini, lebih dari itu, saya belajar untuk memberikan diri untuk diproses, sehingga saya tidak menjadi semau saya, karena hidup yang saya jalani bukanlah tentang saya, tetapi tentang Dia yang menjadi alasan dibalik setiap lagu kami. Ingat sekali bagaimana awal-awal menjadi officially member di Glorify. Saya ga punya teman sama sekali, tetapi hari ke hari, saya tidak hanya mendapatkan teman disini, saya punya KELUARGA baru. Mengapa KELUARGA? Karena saya mendapatkan penerimaan yang luar biasa disini, padahal saya tidak pernah bertemu orang-orang ini sebelumnya. Terlalu banyak cinta yang saya temukan disini. Kecewa? Tentu saja pernah. Tetapi cinta yang saya dapat disini sangat cukup untuk menambal beberapa kekecewaan yang pernah datang. Iya, saya diproses untuk mengampuni dan mengasihi lebih lagi disini :')

Dan saya tau, bukan hanya saya yang merasakan proses disini. Marcell, seorang penyanyi yang sudah punya nama besar di Indonesia mengatakan dalam sebuah situs, "Glorify the Lord Ensemble telah memberikan kontribusi besar dalam karir bernyanyi saya" (bisa dibaca disini). Dan bukan hanya Marcell, beberapa nama besar yang pernah menjadi Keluarga Besar Glorify pun selalu mengatakan hal yang sama tiap bertemu kembali dengan Glorify. Dan satu hal yang selalu saya tarik dari beberapa pembicaraan dengan mereka, mereka sangat BERSYUKUR pernah ada di Glorify. Dan akhirnya saya merasakan juga apa yang mereka katakan. Glorify the Lord Ensemble sudah memberikan kontribusi yang luar biasa dalam proses hidupku. (tearsdrop..)

Entah kenapa, ketika menyebutkan kata Rumah, ingatan ini selalu saja mendarat kepada mereka. Masih teringat jelas di hari perpisahan saya dengan Glorify, malam itu saya tidak bisa menahan setiap tetes air mata saya. Bahkan disaat running pun, saya meneteskan air mata diam-diam. Hanya Mama Vien dan Kak Marthin Saba yang menyadari air mata yang menetes pelan-pelan. Saya pun sebenarnya tidak menyadari hal itu. Masih dalam keadaan menyanyi, Mama Vien ngebisikkin dari belakang, "Aphro duduk aja, ngobrol-ngobrol sama Mama". Ketika ditanya kenapa saya menangis, saya malah hanya semakin menangis kecil tanpa disadari teman-teman yang sedang running. Saya hanya tidak bisa membayangkan, bahwa dalam waktu beberapa hari dari malam itu, saya tidak akan lagi menikmati atmosfir kekeluargaan seperti itu. Puncaknya, ketika selesai latihan, saya diberi kesempatan untuk menyampaikan sepatah-dua kata sebelum "pergi". Biasanya, beberapa orang yang harus pergi/pindah kota, dinyanyikan lagu "The Lord Bless You" untuk doa pengutusan. Tetapi malam itu, saya diberkati sekali dengan alunan lagu favorit saya selama dua tahun saya di Glorify. "Imagine Me" dari Kirk Franklin. Masih intro aja saya udah nangis. Disebelah kanan saya ada Bang Ojak, disebelah kiri saya ada Ka Iyen, disitu saya udah ga tau lagi nangisnya kaya apa. THEY ARE TOO PRECIOUS TO BE LEFT!

People come, people go. But God's love always be with us.
Selamat Dua Puluh Tahun, Glorify the Lord Ensemble. So far, there's nothing can beat you as a Home! Tunggu aku pulang, ya.. ♥


P.S : DITUNGGU YAA DI PALU. GLORIFY HARUS NYANYI DISINI, SOMEDAY! :)
 

aphrodityasherlisa Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template