Minggu, 01 September 2013

yang lama dan yang baru

0 komentar
Sebulan terakhir ini saya kembali diperhadapkan dengan hal-hal kompleks terkait sebuah hal yang dinamakan hubungan. Ada yang baru dan ada yang lama. Yang baru datang membawa sejuta hal-hal baru yang menyenangkan, memberikan warna baru dan juga membawa sebuah petualangan baru yang nampaknya sangat menarik untuk tidak turut serta didalamnya. Seperti anak kecil yang mendapatkan kado di hari ulang tahunnya, demikian posisi yang baru ini datang merasuk dalam hari lepas hari. Mencuri perhatian, menjadi sesuatu yang dinanti-nantikan, dan sangat disyukuri ketika telah dimiliki.

And suddenly, the old one come again.. Tidak ada “yang baru” tanpa melewati sebuah fase “yang lama”. Berbeda halnya dengan “yang baru” ini, “yang lama” tidak datang dengan warna-warni baru yang meghadirkan rasa penasaran untuk dikecap, karena dia sudah terlebih dahulu menawarkan sejuta rasa itu di fase hidup sebelumnya.

Beberapa orang mengklaim dirinya “gue udah move on!” ketika dia kembali diperhadapkan dengan yang lama ini. Bagi saya, ini bukan perkara move on atau belum, ini berbicara tentang kontribusi besar yang pernah dilakukan yang lama ini dalam membentuk karaktermu untuk menyambut yang baru. Ya, disadari atau tidak, pengalaman hidup bersama yang lama memberimu sebuah pelajaran yang tidak ditemukan di lembaga pendidikan manapun. Dan bisa saja, yang lama inilah yang berperan penting dalam menempamu menjadi semakin kuat sampai pada hari ini.

“Lo kenapa dateng lagi pas gue udah (hampir) kuat sih?”
“KEMANA AJA LO SELAMA INI?”
“Giliran udah putus baru nyariin gue lagi. Lo pikir gue tong sampah?”

Demikian sekelabat pembicaraan dalam batin ketika harus diperhadapkan lagi dengan yang lama ini. Pada akhirnya hanya sebuah kalimat ini yang berhasil disaring oleh mulut untuk dikatakan.
“Halo, apakabar?”
Sebuah pertanyaan sederhana yang membawa kepingan-kepingan cerita di masa lampau yang dengan suksesnya meyakinkan hati, “Saya rindu.”

Ketika yang baru membuka lebar sebuah pintu dengan petualangan-petualangan baru yang nampaknya menjanjikan untuk diarungi bersama, yang lama pun hadir kembali dengan sebuah tempat favorit yang tidak diragukan lagi kenyamanan tempatnya. Terkadang, ketika ada sebuah cafe baru yang dibuka di kota saya, saya tidak serta merta ingin segera kesana untuk mencobanya, entah kenapa saya lebih mempercayakan waktu untuk sekedar nongkrong bersama teman-teman di tempat yang sudah lama menjadi favorit kami. Sama kasus mungkin perihal dengan yang lama dan yang baru tadi.

Tidak dipungkiri, mungkin ada rasa pahit yang juga mendominasi ketika mulai membicarakan perihal yang lama ini. Rasa kecewa, air mata, kesedihan mungkin pernah menjadi indikator ketika memulai petualangan bersama yang lama, tempo itu. Lucu sekali memang, yang lama ini pun berhasil menjadi gula untuk menutupi segala pahit yang pernah terasa.

Saya sedang tidak berada dalam posisi harus memilih saat ini juga. Tetapi kalaupun akan datang harinya dimana pilihan besar itu harus dilakukan, permintaan maaf ini dengan penuh kerendahan hati saya haturkan kepada dia yang menawarkan sebuah perjalanan baru. Karena untuk saat ini nampaknya saya sedang tidak ingin untuk berjalan-jalan mengelilingi hal-hal yang baru, saya hanya ingin berada pada tempat favorit saya, mengecap segala hal yang manis dan pahit disana. Menghabiskan segelas kopi dan sebuah cupcake, perhaps? Yess, time will tells :’)
 

aphrodityasherlisa Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template