Rabu, 18 Desember 2013

Yang (Kadang) Terlupakan

Pernah denger kan cerita tentang Maria dan Martha? Pasti udah nggak asing lagi deh dengan cerita itu.
Kalo masih agak-agak lupa nih saya kasih perikopnya : 
(Lukas 10:38-42)
10:38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. 
10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, 
10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." 
10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, 
10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Well, beberapa waktu belakangan ini, mungkin sekitar setahun terakhir ya, kayanya banyak banget hal yang harus diurusin baik di kantor maupun di Gereja. Kalo di kantor ritme kerjanya lumayan bisa diatur lah, tetapi untuk porsi bolak-balik rumah-gereja kayanya ga ada habis-habisnya dalam seminggu. Ada-ada aja urusan youth yang harus dikerjain. Rapat, latihan, ngelaksanain proker, visitasi, urus ini, itu, dan... Kog rasa-rasanya repot banget sama hal yang sering disebut "pelayanan" itu. Tiap mo pamit sama papa mama, "Ma.. Pa.. pergi dulu yaa.. Ada pelayanan di sana." It sounds so religious maybe but deep inside i felt soooooooo tired. Dan ini semua berimbas ke jam saat teduh dan jam-jam doa. Pulang dari aktifitas seharian rasanya udah pengen langsung tidur aja, i lost my passion when i pray. Rasa-rasanya gairah untuk bercakap-cakap dengan Dia udh sangaaaat memudar. Hanya sebatas doa, "Terimakasih Tuhan buat hari ini, saya mo tidur, jagai saya, blablabla..", sampai saya mikir, ini doa atau laporan sebenarnya.. Imbasnya saya jadi gampang unmood, unstable, dan tiap ada waktu kosong sedikitpun pasti saya pakai untuk hura-hura, maen kesana dan kesini, dan mencari pelampiasan di tempat lain yang bisa mengurangi segala keletihan saya dengan "pelayanan" ini.

Back to cerita Martha dan Maria, akhirnya saya sadar bahwa saya sudah menjadi Martha yang sangat sibuk urus ini, urus itu. Keliatannya sih bagus yaa tapi saya tidak sadar bahwa saya sudah melupakan bagian terbaik saya yaitu: duduk diam di kaki Tuhan, bangun hubungan intim sama Tuhan. 
Indikator paling jelasnya adalah jam saat teduh dan jam doa saya berantakan, saya gak lagi menyediakan tapi jadi menyisakan waktu untuk Tuhan. Oh God, forgive me! 
Berkali-kali ketika saya baca cerita Martha dan Maria, saya selalu bingung, kenapa sih kog seolah-olah Tuhan lebih membenarkan Maria. Emang salah ya kalo Martha sibuk melayani? Kalo nggak ada orang-orang yang mo sibuk di pelayanan, mana bisa? Nah setelah saya mengalami keletihan rohani ini, saya akhirnya paham. Bukannya kita tidak boleh melayani, bukannya nggak boleh sibuk, tapi kita harus tau waktu-waktu dimana kita harus sibuk, dimana kita hanya harus duduk diam di kaki Tuhan, dengerin Tuhan ngomong apa. 
Dalam pelayanan juga gitu, ada kalanya kita bekerja, dalam arti urusin acara ini dan itu di Gereja, bikin program ini dan itu tapi ingat kita nggak boleh melupakan bagian yang terbaik yaitu build intimacy with God. Kenapa Tuhan bilang bahwa Maria memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya? Karena pelayanan kita, kesibukan kita, itu bisa hilang dan diambil begitu saja. Yaa that's true. Saat ini mungkin kita jadi ketua youth, jadi ketua ini dan itu, tapi sampai kapan sih? Nggak mungkin kan seumur hidup kita jadi ketua youth? Tapi yang namanya hubungan pribadi sama Tuhan, intimacy itu nggak akan ada yang bisa ambil dari hidup kita. Sifatnya private, antara kita dan Tuhan! =) 
Yuk kita belajar untuk mengutamakan hubungan kita dengan Tuhan lebih dari apapun, lebih dari kesibukan pelayanan kita. 
Program-program yang kita rancang di Gereja, itu seharusnya lahir dari pewahyuan yang Tuhan berikan lewat hubungan pribadi kita dengan Tuhan bukan hanya dengan akal manusia. 
and..
the best place in the world is in the Presence of God..

0 komentar:

Posting Komentar

 

aphrodityasherlisa Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template