Minggu, 02 Februari 2014

Lekas Pulih, Sinabung!

Karena rasa-rasanya tidak akan ada yang dapat membawa surat ini langsung ke kaki gunung itu, maka aku bersyukur ada sarana #30HariMenulisSuratCinta ini. Ini bukan hanya sebuah surat cinta, lebih dari itu ada doa dan pengharapan yang ku suratkan untuk semua saudaraku disana.

Aku tidak akan menanyakan kabar melalui surat ini, karena kabar terakhir yang ku dengar, ada 14 wartawan dan relawan yang melakukan tugasnya dengan sangat baik disana. Mereka bukan hanya melakukan, tetapi juga telah mengakhiri tugasnya disana. Aku sedang tidak menyalahkan semburan awan panasmu akan kepergian mereka, karena aku tahu mereka sudah mendapatkan tempat terbaiknya saat ini. Tidak berlebihan rasanya jika "Mengheningkan Cipta" di Upacara senin pagi ini dialamatkan kepada mereka. Karena kehilangan bukan hanya milik keluarga yang ditinggalkan. Kamipun turut merasakan.

Sinabung sayang,
banyak orang yang mempercakapkanmu sekarang. Ada yang prihatin, bahkan tidak sedikit juga yang mencacimu. Jangan semakin marah ya untuk hal itu. Bersyukur mungkin hal yang sulit bagi mereka yang tertimpa ujian berat. Akupun sedang belajar untuk hal itu. Semoga saja kekuatan hati mampu menjadi milik mereka yang harus berpisah dengan rumahnya. sanak saudaranya, dan kesayangannya.

Bung,
aku membaca beberapa surat yang datang dari putra-putri kebanggaanmu untuk pemerintah. Ada satu surat yang cukup menyedot perhatian kami beberapa waktu ini. Kalau tidak salah pengirim suratnya bernama Vita Sinaga Hutagalung. Ah, kamu pasti mengenalnya, kan? Kamu juga pasti bangga karena dia mampu menyuarakan apa yang kalian rasakan disana. Kabar baiknya, surat itu telah diterima dengan tepat oleh yang bersangkutan, yang menerima surat pun katanya telah meminta maaf di media massa, semoga saja bukan pencitraan ya, bung. Pasti kamu juga mengharapkan hal yang sama untuk ini. Apa? Kamu sudah tidak mengharapkan apa-apa lagi dari janji itu? Kita sama-sama berdoa ya untuk itu. Karena hanya Tuhan yang mampu mengubahkan hati manusia, termasuk hati penerima surat kiriman Vita Sinaga Hutagalung tersebut.

Kebanggan kami, Sinabung..
kami berharap kamu belum apatis kepada manusia. Karena diluar sana masih banyak yang mencintaimu, dan terus berdoa untuk pemulihanmu. Banyak yang gotong royong bahu-membahu mengumpulkan donasi untukmu. Musisi-musisi superkeren pun semalam ikut ambil bagian dalam #SingingToilet, sebuah charity concert untukmu. Sampai disini, sudah alasan belum untuk kembali mempercayakan prikemanusiaan kami? Aku harap kamu dapat mempertimbangkannya. Ini semata-mata bukan usaha nan pamrih, ini adalah bentuk kecintaan kami terhadap kamu. Semoga cinta kami tidak bertepuk sebelah tangan.

Maafkan aku kalau harus segera mengakhiri surat ini. Tetapi doa dan harapan untuk pemulihanmu belum akan berakhir sampai disini. Aku masih menantikan senyum-mu. Senyum-mu yang dulu. Yang memikat para pecinta alam untuk menaklukanmu. Beristirahatlah dari bangun panjangmu. Istirahat selama mungkin yang kamu bisa. Dan kalaupun suatu hari nanti kamu harus terbangun kembali, satu pinta kami, janganlah bangun dengan amarah maha dahsyat.

Dari-ku,
yang (masih) mendoakanmu.

0 komentar:

Posting Komentar

 

aphrodityasherlisa Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template