Senin, 13 Mei 2013

Selamat Mengecap 20, G!

0 komentar
Entah sudah berapa kali postingan tentang kamu mengendap di draft. Entahlah, tiap akan mengakhiri postingan tentang kalian, selalu saja ada hal baru tentang kita yang minta diceritakan. Ah, betapa aku sangat mencintai kalian, sampai-sampai aku selalu menemukan cara untuk tidak mengakhiri cerita tentang kalian, dan kita. Tetapi, saat ini saya rasa ini momen yang pas untuk melisankan setiap sukacita bersama kalian lewat postingan ini. Iya, saya memang tidak pandai merangkai kata, otak-ku dipenuhi berbagai macam hal, oleh karena itu saya memutuskan untuk menulis dari hati, karena saya percaya sesuatu yang dari hati pasti akan sampai ke hati juga :')

Halooo, Glorify!
*inhale, exhale*
 09 Mei 2013 kemaren ada yang ulang tahun yaa, ciyeee~ yang udah 20 tahun :D
Bersyukur sekali pernah ada di sekolah kehidupan ini selama kurang lebih dua tahun. Menurut saya memang dua tahun itu teramat singkat, tapi siapa sangka kalo Tuhan bisa proses saya selama dua tahun bersama kalian. Orang-orang diluar sana mungkin taunya Glorify the Lord Ensemble adalah sebuah paduan suara yang beranggotakan anak-anak muda yang klo nyanyi pasti ada jingkrak-jingkraknya, tetapi buat saya, kalian lebih dari hanya sekedar Paduan Suara. Saya tidak hanya belajar bernyanyi disini, lebih dari itu, saya belajar untuk memberikan diri untuk diproses, sehingga saya tidak menjadi semau saya, karena hidup yang saya jalani bukanlah tentang saya, tetapi tentang Dia yang menjadi alasan dibalik setiap lagu kami. Ingat sekali bagaimana awal-awal menjadi officially member di Glorify. Saya ga punya teman sama sekali, tetapi hari ke hari, saya tidak hanya mendapatkan teman disini, saya punya KELUARGA baru. Mengapa KELUARGA? Karena saya mendapatkan penerimaan yang luar biasa disini, padahal saya tidak pernah bertemu orang-orang ini sebelumnya. Terlalu banyak cinta yang saya temukan disini. Kecewa? Tentu saja pernah. Tetapi cinta yang saya dapat disini sangat cukup untuk menambal beberapa kekecewaan yang pernah datang. Iya, saya diproses untuk mengampuni dan mengasihi lebih lagi disini :')

Dan saya tau, bukan hanya saya yang merasakan proses disini. Marcell, seorang penyanyi yang sudah punya nama besar di Indonesia mengatakan dalam sebuah situs, "Glorify the Lord Ensemble telah memberikan kontribusi besar dalam karir bernyanyi saya" (bisa dibaca disini). Dan bukan hanya Marcell, beberapa nama besar yang pernah menjadi Keluarga Besar Glorify pun selalu mengatakan hal yang sama tiap bertemu kembali dengan Glorify. Dan satu hal yang selalu saya tarik dari beberapa pembicaraan dengan mereka, mereka sangat BERSYUKUR pernah ada di Glorify. Dan akhirnya saya merasakan juga apa yang mereka katakan. Glorify the Lord Ensemble sudah memberikan kontribusi yang luar biasa dalam proses hidupku. (tearsdrop..)

Entah kenapa, ketika menyebutkan kata Rumah, ingatan ini selalu saja mendarat kepada mereka. Masih teringat jelas di hari perpisahan saya dengan Glorify, malam itu saya tidak bisa menahan setiap tetes air mata saya. Bahkan disaat running pun, saya meneteskan air mata diam-diam. Hanya Mama Vien dan Kak Marthin Saba yang menyadari air mata yang menetes pelan-pelan. Saya pun sebenarnya tidak menyadari hal itu. Masih dalam keadaan menyanyi, Mama Vien ngebisikkin dari belakang, "Aphro duduk aja, ngobrol-ngobrol sama Mama". Ketika ditanya kenapa saya menangis, saya malah hanya semakin menangis kecil tanpa disadari teman-teman yang sedang running. Saya hanya tidak bisa membayangkan, bahwa dalam waktu beberapa hari dari malam itu, saya tidak akan lagi menikmati atmosfir kekeluargaan seperti itu. Puncaknya, ketika selesai latihan, saya diberi kesempatan untuk menyampaikan sepatah-dua kata sebelum "pergi". Biasanya, beberapa orang yang harus pergi/pindah kota, dinyanyikan lagu "The Lord Bless You" untuk doa pengutusan. Tetapi malam itu, saya diberkati sekali dengan alunan lagu favorit saya selama dua tahun saya di Glorify. "Imagine Me" dari Kirk Franklin. Masih intro aja saya udah nangis. Disebelah kanan saya ada Bang Ojak, disebelah kiri saya ada Ka Iyen, disitu saya udah ga tau lagi nangisnya kaya apa. THEY ARE TOO PRECIOUS TO BE LEFT!

People come, people go. But God's love always be with us.
Selamat Dua Puluh Tahun, Glorify the Lord Ensemble. So far, there's nothing can beat you as a Home! Tunggu aku pulang, ya.. ♥


P.S : DITUNGGU YAA DI PALU. GLORIFY HARUS NYANYI DISINI, SOMEDAY! :)

Minggu, 28 April 2013

yang tetap tinggal.

0 komentar
Kita terlalu mudahnya jatuh cinta dengan tulisan yg kita baca, dengan lagu apa yg kita dengar, cenderung cepat percaya dengan apa yang diucapkan oleh orang terdekat, yang melabeli dirinya sebagai pacar.
Bagaimana, kalau suatu saat penglihatanmu berkurang dan kamu tidak mempunyai kacamata baca? Bagaimana kalau suatu saat telingamu tak cukup peka untuk mendengar lagi lagu lagu cinta? Bagaimana kalau tak bisa lagi kau memegang kata kata pasanganmu dengan penuh rasa percaya…
Karena, pada akhirnya bukan tulisan tulisan indah lagi yg bisa kita baca, bukan lagu lagu cinta yg dinyanyikannya yg ingin kita dengar, bukan iming iming janji yg menjadi pegangan, melainkan tindakan tindakan apa yg telah dilakukan yg dapat seluruh jiwa ini rasakan.

Dengarlah,
Kamu hanya butuh pundak untukmu bersandar, melabuhkan seluruh penat yg membanjiri kemeja kesukaannya dengan segala air mata dan ia tak mempermasalahkannya. Kamu hanya butuh telinga yg mendengar, tanpa mulut yg banyak berkomentar. Kamu hanya butuh tangan yg selalu terkatup rapat mendoakanmu agar tetap dan selalu kuat menghadapi hari harimu yg berat. Kamu hanya butuh peluk hangat untuk tulang tulangmu yg ngilu. Dan, terlebih daripada itu: Kamu hanya butuh ia sebagai pribadi yg selalu ada; sebagai pendongeng cerita tulisan tulisan indah, hasil cinta kalian berdua, ketika kamu tak bisa membaca karena tak ada kacamata; sebagai pemutar musik musik yg kalian sama sama hafal betul liriknya, sehingga bersama sama menyenandungkan irama yg indah, sampai tanpa perlu janji apa apa, tak terasa kalian sudah tua dan kembali menjadi tanah, bertemu di kehidupan selanjutnya.


Selasa, 23 April 2013

21; terimakasih untuk sebuah proses.

0 komentar

Tepat di hari ini, 24 April 2013, sebuah keajaiban luar biasa kembali Dia hadirkan dalam hidupku. Masih di 23 April, 23.45 WITA segerombolan teman-teman datang mengguyurku dengan seember ramuan-ramuan menjijikkan khas ulang tahun. Mo marah, tapi yang keluar hanya canda tawa yang panjang bersama teman-teman yang 4 bulan terakhir ini selalu bersama-sama. Tepat di pukul 00.00, mereka mengantarkanku kembali ke rumah, dengan keadaan basah kuyup dan kedinginan.

Pembukaan yang manis untuk mengawali cerita di 21 ini. Hari yang baru, nafas yang baru, matahari yang baru, kasih setia yang selalu baru, menjadi morning greetings di hari ini. Ada pelukan dari mama & papa yang menjemputku di tempat tidur. Doa bersama mengawali kegiatan kami di pagi hari. Lengkap bersama nenek terkasih, adik-adik, dan sanak saudara yang kebetulan sedang terkumpul di rumah. Ada doa, nyanyian, pelukan dari orang-orang terkasih yang menyempurnakan pagiku di tahun ke 21 aku hidup didunia ini.

Ada yang berubah, dan ada yang tidak berubah...
Berbeda sekali rasanya dengan atmosfir 24 April tiga tahun belakangan ini. Kali ini saya boleh merayakannya di rumah. Iya, masih terbayang tiga tahun merayakan ulang tahun jauh dari papa & mama, tetapi bersyukur kalau bisa dikelilingi orang-orang hebat disana.

Ada proses panjang yang dilewati sampai hari ini. Tidak semua proses yang saya lewati manis rasanya. Kadang saya harus memutar otak untuk mencari tambahan gula agar bukan pahit yang saya rasakan. Tetapi untuk setiap petualangan di hari-hari yang sudah terlewati, saya tahu saya sedang dibentuk menjadi Aphro yang lebih kuat. Aphro yang kuat bukan karena mengandalkan kekuatannya, tetapi yang paham betul siapa yang berjalan bersamanya.

Banyak yang berubah. Yang tidak berubah adalah kehadiran mereka. Bersyukur sekali untuk setiap kemajuan teknologi yang ada. Yang jauh pun tetap terasa ada disamping untuk sebuah pelukan "Happy Birthday"

Ada yang berubah dan ada yang tidak pernah berubah.
Ada yang datang untuk menetap, ada yang pergi untuk meninggalkan.
Ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa.
Pasti akan dan pernah kita lewati.
Namun yang akan tetap selamanya dan tidak akan pernah berubah hanya satu, Tuhan Yesus; kuasa Nya yang tak terbatas, kasih setia-Nya kepada kita.

Terimakasih untuk kalian semua yang sudah berperan penting dalam proses luar biasa sampai di angka 21 ini. Terus menajamkan ya, jangan biarkan saya menjadi tumpul. Love you all :')

Rabu, 10 April 2013

Chester See

0 komentar
Pernah denger nama ini sebelumnya? Honestly, i'm not. Berangkat dari kehectican di jam kerja, saya pun memutuskan untuk youtube-ing supaya ga setres-setres amat sama kerjaan. Dan nemulah sama video ini..


Mennnn... awalnya saya ga terlalu suka sama lagu ini, tetapi lewat salah satu ajang pencarian bakat yang lagi booming di Indonesia, lagu ini pernah dibawakan oleh salah satu kontestan favorit saya, Isa Raja, dan sejak saat itu saya mulai menyukai lagu ini. Dan tiba-tiba di belahan bumi lain ada makhluk sexy yang suaranya seksiiiiiiiiiiii abis, please welcome Chester See.. Dari situ saya mulai browsing setiap video-video yang dia posting di youtube. Kalo mo liat channel resminya disini ya.

And here he goes..

GIMANAAA?
MELELEH GA?
THANK ME, LATER. YES, YOU'RE WELCOME! :P

Selasa, 02 April 2013

I am God’s Building Under Construction

0 komentar

Belakangan ini, aku mendengar kabar tentang seorang teman lama. Kabar kalau dia akan mengundurkan diri dari pekerjaannya. Ingatanku mundur ke masa lampau. Kami dulu akrab, saling berbagi cerita tentang kebaikan Tuhan bersama. Namun, karena dia tak kuat menghadapi pencobaan hidup, dia kembali ke kehidupannya yang lama. Dia menjadi people pleaser. Hubunganku dengan dia juga menjauh. Dia mengingkari Tuhan, untuk mendapatkan perhatian istimewa dari lingkungannya.
Aku heran, dengan segala perlakuan istimewa seperti itu, kenapa dia mau mundur? Dari cerita seorang teman lain, rupanya teman lamaku ini pada posisi stagnan.
Miris juga. Semula aku berpikir, dia begitu banyak mendapat perlakuan istimewa, pasti enak banget. Tapi ternyata stagnan.
Sementara aku, kebalikannya. Rasa-rasanya, aku selalu menghadapi yang tidak enak, tempat yang tidak enak, situasi yang tidak enak. Aku bahkan nyaris menyerah menghadapi tantangan ini. Bahkan sudah membuat ancang-ancang pindah ke tempat lain. Ke kota lain. Tapi Tuhan berkehendak lain, meski kelihatannya tempat itu menawarkan segala sesuatu yang lebih baik.
Tuhan menghendaki aku tetap berada di tempat sekarang. Menghadapi Goliat-ku. Yang kelihatan melalui kacamata pribadiku tidak bisa ditaklukan.
Saat itulah Tuhan bicara, ”Kamu lihat, dia memilih kenyamanan, dan dia nggak bergerak ke mana-mana. Stagnan. Aku sengaja menaruhmu ke dalam situasi yang serba nggak enak—semuanya untuk membentuk kamu. Sekarang lihatlah, kamu memang mulai belajar dari nol lagi. Segala sesuatunya seperti terlihat terbalik. Posisimu sepertinya di bawah. Ada 'pelajaran-pelajaran' yang tengah Kuberikan kepadaMu. Ingatlah, berlian tercipta karena dia disesah dan dikikir. Itu sakit. Tapi percayalah, segala sesuatunya mendatangkan kebaikan buatmu, selama kamu taat dan memberi respon yang benar.”

Galatia 6: 9 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai jika kita tidak menjadi lemah.
Gal 6: 9 (Versi AMP): And let us not lose heart and grow weary and faint in acting nobly and doing right, for in due time and at the appointed season we shall reap, if we do not loosen and relax our courage and faint.

Aku nggak bisa menahan butiran-butiran airmata jatuh dari pelupuk mataku, ketika aku membaca ayat ini. Aku merasa Dia menguatkan aku.
Dan ini catatannya Joyce Meyer, salah seorang Preacher yang sangat diberkati Tuhan, mengenai ayat itu: He takes time to do right; He lays a solid foundation before He attempts to build a building. We are God’s building under construction. He is master Builder, and He knows what He is doing, but He does, and that will have to be good enough.

Yes, I am God’s building under construction.
Tuhan sedang membuat konstruksi bangunan karakterku: pengampunan, kerendahan hati, dan menguatkan otot-otot imanku.
“Suatu ketika, beberapa tahun datang dari sekarang, kamu akan menoleh ke belakang, mengingat peristiwa-peristiwa ini, dan melihat betapa setianya Aku menyertai kamu,” bisikNya lembut.

Ketika Kamu Terluka

0 komentar

Tiap orang punya satu ruang kosong dalam hatinya yang tidak bisa diisi siapapun. Yang jika dipaksa isi, hanya ada luka. Ada malam-malam panjang yang merana kala ruang itu masih hampa. Siapapun yang singgah di sana hanya berikan lara. Ruang itu bukan untuk mereka.
Hatimu terlalu berharga untuk mereka yang pernah menoreh luka. Airmatamu terlalu indah untuk mereka yang menggurat duka.
Waktu berbohong padamu, jika ia bilang bisa menyembuhkan luka.
Hati yang luka dan ruang yang hampa ibarat gelas anggur yang baru terisi separuhnya. Gelas anggur tak kan menjadi utuh jika ia bertemu dengan gelas anggur separuh pula. Sebab gelas itu tadinya adalah gelas yang kosong. Tak bisa ia menuangkan anggur yang separuh ke gelas yang isinya juga separuh, kalau akan menjadi gelas yang kosong. Gelas dengan anggur separuh hanya bisa terisi oleh pemilik anggur sendiri. Yang bisa membuatnya terisi penuh. Utuh.
Waktu adalah pendusta yang lihai. Membuatmu percaya telah menyembuhkan luka. Tidak. Ia hanya menguburnya saja.
Saat kamu telah terlena, mendadak ia bermain dalam alam pikiranmu. Memutar semua kenangan lama. Menguak luka. Waktu membuatmu tak sadar, kamulah yang memegang remote-nya. Kamu bisa menekan tombol "pause". Dan tetap berada dalam masa.
Menguak luka pun adalah suatu kenyamanan, yang membuat orang betah berkubang di sana. Jangan biarkan waktu memberi dusta. Kamu berharga.
Ketika kamu terluka, Ia terluka. Ketika kamu menangis, Ia menangis. Ia yang menenunmu sejak dalam kandungan ibu.
Dia, yang ingin membalut lukamu.
 
:')

Orang Buta Nuntun Orang Buta

0 komentar
Ada istilah "orang buta menuntun orang buta"
Mana bisa? Begitu kata orang-orang.
Sebenernya bisa aja... Cuma yah gitu deh...

Keliatannya sih ga ada jalan bagi dua orang buta yang saling menuntun itu.
Jawaban bodohnya karena dua orang itu buta.
Ga ada yang mengarahkan kemana mereka harus melangkah.

Kalo dipikir-pikir, manusia juga sama kaya orang buta tersebut.
Kita semua hidup pasti punya masalah.
Mo berat mo ringan apa aja yang judulnya masalah pasti pernah numpang lewat di depan rumah kita. Kadang ada juga yang nginep berhari-hari bahkan numpang tinggal sampe taonan.

Kalo direnungin lebih jauh,
hidup kita yang punya segudang masalah, tapi ga jarang buat kita pada saat yang sama untuk menolong orang yang sedang dalam masalah.

Setelah direnungin.. direnungin lagi..
ternyata jawabannya sederhana.

"Kita menjadi lebih kuat pada saat kita menolong orang lain."

Dengan cara itulah, sesungguhnya kita melihat dunia jauh lebih indah dari segudang masalah-masalah kita. Kamu tidak buta, hanya memakai kacamata hitam saja. Mungkin perlu dilepas supaya dunia terlihat lebih jelas.
 
 
 

aphrodityasherlisa Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template