Selasa, 22 Januari 2013

the matter of distance

0 komentar
Mengapa aku harus mengenal jarak,
jika yang aku inginkan hanya tetap mengenal kebersamaan kita untuk seterusnya?

Jarak itu hanya sejumlah angka. 
Cuma hal sepele, sesepele kemarahanku yang selalu dengan mudahnya surut,
begitu dihadapkan dengan berbagai perubahan raut mukamu yg lucu.
Jarak itu sebuah permainan.
Ia mengajak kita untuk berteman dengan waktu,
mengadu diri pada rindu,
dan meminta kita untuk melawan sendu.
Dan jarak itu sebenarnya sederhana.
Sesederhana genggaman tanganmu yang kulepas dengan enggan,
setiap kamu mengatakan bahwa kamu harus pulang, kendati tak ingin.

Terkadang jarak berubah menjadi sesuatu yang lucu,
yang mampu mengubah sosok yang selalu tidak membosankan untuk aku tatap, tiba-tiba menjadi gambar yang bergerak patah-patah tidak karuan.
Juga jarak lah yang mampu mengubah suaranya yang khas dan menenangkan, suara tawa konyolnya yang tak urung membuatku ikut tertawa, tiba-tiba menjadi suara robot yang terputus-putus ditambah dengan krasak-krusuk berbagai gaung dari mic dan speaker computer.
Dan betapa rambut dan wajah yang selalu menjadi hal favorit untuk aku elus, tiba-tiba berubah menjadi layar gepeng laptop dan terasa dingin saat disentuh.

Sebenarnya aku tidak asing dengan hal ini. Dulu, sekitarku banyak yang berhadapan dengan jarak. 
Banyak yang menyerah kalah, dan memilih untuk menghentikan langkah. Banyak yang memilih takut mencoba, dan banyak juga yang sudah mencoba, tapi gagal. 

Bukan hal aneh lagi waktu aku sadar kalau terkadang jarak mengapresiasi curiga dan mendepresiasi sayang. Tidak gampang kan buat percaya pada tulisan di layar handphone yang gak jelas gimana nada bicara dan ekspresinya? 

Tapi satu hal.
Jarak tidak pernah memberikan aku alasan untuk mengatakan, "Selamat tinggal." setiap kamu pergi.
Adalah, "Sampai bertemu lagi." yang menjadi penopang. Karena kamu, pasti pulang.

I know we can make this work for us. It's just a matter of time!
Maka biarkanlah kita berjauhan, biarkan kita lebih menghargai waktu, biarkan kita mengadu pada rindu, biarkan kita bertoleransi dengan waktu.
Dan jika ternyata sampai hari-hari kemudian aku masih menunggu, itu karena kamu memang pantas ditunggu :)

Glorify the Lord Ensemble OPEN AUDITION

0 komentar
Buat kalian semua yang merasa keren, bisa nyanyi, bisa joget-joget, dan punya visi untuk memberitakan Firman Tuhan lewat puji-pujian, ini saatnya... *JENGJENGJENG*
GLORIFY THE LORD ENSEMBLE open audition!

syarat:
- pria/wanita
- usia 17-25 tahun
- mempunyai kemampuan bernyanyi / bermain musik
- berkomitmen tinggi dalam pelayanan

info tanggal dan tempat audisi ada di pic ya, it's ur turn guys, let's praise & worship HIM with us :')




Selasa, 15 Januari 2013

Dear 2013...

0 komentar

2012 has gone…

Banyak proses yang saya lewatin sepanjang tahun ini. Tahun dimana saya diproses dari seorang mahasiswa tingkat akhir menjadi seorang wisudawan. Tahun dimana saya diproses di komunitas terbaik yang pernah saya temui, Glorify the Lord Ensemble. Banyak hal yang datang ditahun ini, tak sedikit juga hal yang pergi. Siapa bilang saya menjalani tahun ini dengan lancar mulus? Iya, saya pernah tersendat, bahkan sudah menemui jalan buntu, tapi Tuhan yang saya sembah sangat ahli menyediakan jalan lain dan memerintahkan saya untuk putar arah. Awalnya saya kekeuh dengan jalan yang saya mau, tapi sekali lagi saya sadar, kalau saya bukan pemegang kemudi, DIA yang mengendarai, saya duduk disampingnya. Bukankah itu lebih dari aman untuk percaya saja? Sekali lagi sebagai manusia saya sering meragukan DIA.  Saya meragukan jalan-jalan dimana DIA mau bawa saya. Sampai akhirnya, ketika DIA bawa saya ke satu perhentian demi perhentian, saya menyadari bahwa jalan yang tak terselami itu selalu mendatangkan kebaikan.

Di penghujung tahun ini, tepatnya tanggal 23 Desember, dengan resmi saya meninggalkan kota kembang tempat saya menimba ilmu dan jatuh cinta dengan hidup. Selesai menamatkan pendidikan, saya harus segera meninggalkan Bandung karena ada tugas dan tanggung jawab yang harus saya kerjakan di kota kelahiran saya. Inilah proses move on yang sesungguhnya, ketika kamu harus memutuskan untuk meninggalkan tempat yang sudah kamu anggap ‘Home’. Home disini bukanlah sebuah bangunan. Tapi Home adalah tempat dimana hatimu berada. Berbicara mengenai passion hidup dan lingkungan sekitar, Bandung sudah menjawab itu semua. Saya senang tinggal disini, saya jatuh cinta dengan atmosfir kota ini. Seolah menjawab setiap keresahan hati ini, sabtu sore kak @perempuansore post sebuah tweet yang isinya, “Akhirnya bagi anak daerah yang keluar, yang paling mulia yang bisa dilakukan: berbuat untuk membangun daerahmu” -- JLEB! Dari sini gue belajar untuk berbesar hati kalo kepulangan saya ke Palu bukan untuk liburan atau main-main. Tetapi untuk membangun daerah. Kalau bukan anak daerah, siapa lagi? Toh kalo jodoh suatu saat pasti balik lagi. Kalo jodoh sama Bandung, yah suatu saat pasti akan dibawa lagi kesini :’)

Dan selamat datang 366 hari di tahun 2013. I’ll spent days by days not to counting my problems, but counting the blessing.

Love,
-aphro-

Graduation Day

0 komentar

Holaaa pemirsah!! =))
Gue utang banyak cerita di siniii. Maklumin yee, Desember itu bulan tersibuk, terberat, terkeren, ter ter ter lainnya. Banyak hal yang gue lewatin di bulan ini. Salah satu yang paling berkesan adalah… Hari dimana gue dandan cantik, pake kebaya, pake toga. Ya! My Graduation Day. Cihuuuy~ akhirnya selama kurang lebih 3 tahun gue kuliah dan tercatat sebagai salah satu mahasiwi, dengan resmi akan menyandang status “Alumni”. Dimana setiap tahunnya di kampus gue dalam acara wisuda-an, gue selalu menyandang status as a choir. But now… GUE WISUDAWAN!! Hehehe :P


Bersyukur banget bisa ngelewatin masa-masa pendidikan yang awalnya gue anggap sulit, ga bisa, ga mampu, bahkan di awal semester 1 gue udah mo nyerah dan hampir cabut dari kampus ini, karena jurusan ini bukan passion gue sama sekali. So, buat kalian semua diluar sana yang sedang menjalani kuliah sesuai dengan hobi kalian, BERSYUKURLAH! Dan buat kalian yang sudah ‘terlanjur basah’, tetap berpengharapan ya. Tuhan ga pernah asal-asalan kog buat hidupmu. 3 tahun yang lalu DIA nganterin gue masuk ke gerbang kampus itu, dan DIA membuktikan kalo DIA setia, sehingga tepat 3 tahun DIA bisa bawa gue keluar dari gerbang yang sama dimana gue masuk. See, how great He is, right?

Oke back to topic! Wisudaan gue bertepatan dengan Mothers Day, 22 Desember. Dan inilah persembahan termanis gue buat mama tercinta yang dateng jauh-jauh dari Palu. Iya, satu hal yang bikin gue bersyukur lagi dan lagi, DIA ngasih kesehatan dan kekuatan buat mama & papa sehingga tepat di hari gue wisuda, gue bisa didampingi langsung. Ini foto papa & mama-ku sesaat sebelum masuk ke ruang wisudaan :’D

 Look so lovely, aren’t they? YES, THEY ARE! ♥

Dan inilah si aphro yang daritadi bercuap-cuap tentang wisudaan-nya :P

 Oke ga? Udeeh, oke-in aja biar cepet :D

I felt so lovely in my graduation day. Gue ga expect bakalan banyak temen-temen yang datang, tapi tepat di hari wisudaan, semua orang terdekat selama di Bandung hadir dengan membawa doa-nya, se-ikat bunga, kado, cupcake, aaaah speechless.. the moment when you realize you are nothing but people around you proved that you are something :’)
Sebenarnya walopun mereka ga bawa apa-apa juga udah lebih dari cukup, karena menurut gue, their presence is more than a gift ♥

See, my graduation gift is dominated by PURPLE. They really know how I adore that colour.

 Cupcakes-nya manis banget yaa?

Sampai disini gue masih terkagum-kagum sama semua hal yang udah DIA kerjakan. Semuanya baik, sungguh teramat baik. So, kalau buat hidupku aja DIA buktiin semuanya baik, hal yang sama mau dia kerjakan buat hidupmu saat ini. Ga usah complain klo lo salah jurusan , atau lo ga ada dukungan dari orang tua. Remember, DIA ga pernah salah nempatin kalian dimanapun. Bagian kita hanya taat. Karena dibalik jerih lelahmu, ada kemenangan yang menantimu disana. Dibalik jatuh bangun mu ngikut SP dan ngejar dosen pembimbing, ada GRADUATION yang menantimu disana. Bukankah dibalik hujan akan ada pelangi? :’)

Senin, 10 Desember 2012

there is always HOPE

0 komentar

"kalau kau ingin berhenti,
INGAT TUK MULAI LAGI..."
-Letto

HUJAN.

0 komentar
Hujan.
Tak ada yang tau kapan dia pasti datang. Dia pandai dalam memberi kode-kode ketika dia ingin menghampiri bumi. Hih, seperti anak kekinian saja. Beraninya pake kode dalam rupa langit yang kelabu. Kadang berkolaborasi bersama bunyi gemuruh langit yang seakan sedang marah. Tak ada yang tau penyebab kemarahannya.

Hujan.
Gerutu dan sukacita.
gerutu bagi para pejalan kaki yang tak membawa payung.
sukacita bagi para penjual jasa yang menyebut dirinya "ojek payung".
gerutu bagi mereka yang sedang merencanakan perjalanan ke suatu tempat.
sukacita bagi mereka yang sedang tenggelam dibalik hangatnya selimut.
gerutu bagi para penjual eskrim.
sukacita bagi para penjual bakso.
gerutu bagi para ibu rumah tangga yang berjibaku dengan pakaian kotor yang menumpuk.
sukacita bagi para petani yang menunggu musim panen.
gerutu bagi mereka yang baru saja keluar dari car wash.
sukacita bagi mereka yang setia duduk di balik becaknya.

Hujan.
saat kau memutuskan untuk membentangkan payungmu, hanya untuk melindungimu agar tidak basah.
atau saat kau memilih untuk menerobosnya dengan senyum menantang bahwa kau tidak takut terhadap setiap titiknya.

Dan hujan, dimana setiap jari-jemari dengan begitu lancar menuangkan setiap kata-kata manis atau bahkan kata-kata pahit, karena dengan hebatnya, dia sangat bisa menjadi sumber inspirasi.

"aku bahagia saat hujan turun, karena aku dapat mengingatmu untukku sendiri.." -utopia-
"all i hear is raindrops falling on the rooftop.." -tamia-
"deras hujan yang turun, mengingatkanku pada dirimu.." -jikustik-

Hujan. Ada penggalan-penggalan kisah yang membuatmu melengkungkan senyum, atau menghela napas kekecewaan.

Diluar sedang hujan. Mau mencoba menari dibawah hujan? :')

Rabu, 05 Desember 2012

Hello December!

2 komentar
Belom telat kan kalo bikin postingan ini di tanggal segini? Masih tanggal 5, not too late, isn't? :')
Well, selama 20 tahun tahun gue hidup, bulan desember adalah bulan yang paling gue tunggu-tunggu setelah April. Tapi tidak dengan Desember sekarang...

It's gonna be a hard month. Bulan ini gue bakal ninggalin Bandung setelah kurang lebih 3 tahun gue jatuh cinta hidup di kota ini. Rasa-rasanya seperti orang yang udah pacaran 3 tahun trus tiba-tiba putus. Apa? 3 tahun ga lama? Menurut gue lama siiih, karna gue udah ngelewatin beberapa proses di kota ini, which is bukan perkara mudah kalo tiba-tiba gue harus angkat kaki dari kota ini. Honestly, bukan mau gue cabut dari kota ini, tapi apa daya gue harus ngikutin prosedur sebagai salah satu penduduk Indonesia yang disokong kehidupan & pendidikannya selama 3 tahun terakhir oleh Kementrian Perindustrian RI.

Gue inget betul gimana gue harus survive selama 6 bulan pertama di kota ini. Tepatnya gue homesick. Iyaaa, 6 bulan pertama itu berat banget. Tiap malam gue nangis kangen mama, kangen papa, kangen kakak, kangen adek, karena dari kecil gue jarang terpisah jauh dari keluarga. Days by days, gue makin cinta sama kota ini. Dan di kota ini, semua hal yang dulu hanya berendap sebagai mimpi pun satu persatu menguap jadi kenyataan. Banyak.. Terlalu banyak bahkan. Ibaratnya, di Palu gue menabur harapan, di Bandung gue menuai itu semua.

Bertemu dengan banyak orang luar biasa. Mengalami saat-saat dimana harus belajar menari disaat hujan. Terbentur tembok-tembok yang akhirnya bisa runtuh. Dan di kota ini, burung Pipit pun bisa Dia pakai untuk mengajarkanku banyak hal. Kalo gue punya Sahabat yang lebih dari sekedar sahabat. He's Provider.

Dia ada pas gue homesick dan kangen rumah..
Dia ada pas gue stres karna tugas-tugas yang menggunung..
Dia ada pas gue butuh pendapat kalo lagi bingung..
Dia ada pas gue nangis-nangis karna kehilangan kepercayaan sama sahabat deket..
Dia ada pas gue jatuh bangun berjuang buat nyelesain skripsi tepat waktu..
Dia ada pas gue lagi ga punya apa-apa..
Dan sampai disini gue sadar, gue yang kadangkala ga ada, tapi keberadaanNya jelas ga bisa diragukan lagi.
DIA. SELALU. ADA. BUAT. GUE. -- SELALU...

Untuk semua proses yang sudah gue lewatin kemaren-kemaren, ga ada alasan untuk ga bersukacita menyambut Desember ini. I dunno' what December will brings, but i really know Who holds my tomorrow.

So, here i am. HELLO DECEMBER!

p.s : ga perlu bikin status "Hello December, please be kind", karena Desember ga bakal bisa memenuhi semua keinginan hatimu. Ask it to The One who loves you most, Jesus Christ (:
 

aphrodityasherlisa Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template