Hidup
kita tidak terlepas dari tekanan dan proses kehidupan. Mungkin saja
kita akan mengalami banyak ketidakwajaran dalam hidup kita, masalah, dan
tantangan. Yang seharusnya menjadi fokus kita bukanlah tekanan hidup
kita, tapi bagaimana kita bisa bereaksi dengan benar dalam menghadapi
tekanan dan proses..
Habakuk 3:2TUHAN, telah kudengar kabar tentang Engkau, dan pekerjaan-Mu, ya TUHAN, kutakuti! Hidupkanlah itu dalam lintasan tahun, nyatakanlah itu dalam lintasan tahun; dalam murka ingatlah akan kasih sayang!
Habakuk 3:17-19Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.
Dari
3 ayat jelas Habakuk sedang mengalami ketidakwajaran, kondisi-kondisi
di atas tidaklah wajar terjadi dalam masa itu, tapi kita liat reaksi
Habakuk, ia berkata bahwa ia tetap bersorak-sorak dan beria-ria dalam
Tuhan di tengah ketidakwajaran yang terjadi. Ia mengatakan bahwa Tuhan
membuat kakinya seperti rusa yang berjejak di bukit. Kalo kalian tau,
hanya rusa-rusa unggul yang bisa naik sampai ke atas bukit. Ada beberapa
prinsip untuk kita supaya kita bisa bereaksi benar dalam
tekanan/proses.
1. Tetap meyakini bahwa Tuhan adalah TUHAN
Di
tengah beratnya tekanan yang kita hadapi kita harus tetap meyakini
bahwa Dia adalah Tuhan. Jangan pernah meragukan kemahakuasaan Tuhan. Meskipun
kondisi tidak wajar, tapi kita harus tetap beria-ria dalam Tuhan karena
melalui proses yang kita hadapi, Tuhan akan membuat kita menjadi
pribadi yang unggul. Kita harus tetap percaya bahwa ditengah
ketidakwajaran, Tuhan menyelamatkan. Di tengah ketidakwajaran Tuhan
yang memberi kekuatan, dan di tengah ketidakwajaran, Tuhan buat kita
jadi orang unggul. (2 Samuel 22:34-37)
2. Berani Hadapi Tantangan
Dalam
Yohanes 18:1-11, kita bisa melihat bahwa Tuhan kita, Tuhan Yesus adalah
pribadi yang BERANI, Ia tidak pengecut. Waktu pasukan datang dan
bertanya, “Siapa Yesus?” Tuhan Yesus dengan lantang menjawab, “AKULAH
DIA”. Ini menunjukkan bahwa DIA adalah pribadi yang BERANI. Ada 3
statement yang Tuhan katakan, “Aku harus minum cawan dari Bapa”,
“Siapa main pedang, akan dibalas dengan pedang”, “Tidak taukah kamu
bahwa Aku bisa memanggil 12 pasukan malaikat?”. Tuhan Yesus
mempunyai fasilitas untuk menyelamatkan-Nya saat itu. Tapi Tuhan Yesus
tidak menggunakan fasilitas-fasilitas itu, Dia tau bahwa akan ada sebuah
proses sulit yang harus Ia hadapi, tapi Dia tetap berani menghadapi proses yang ada.
Orang
yang berani menghadapi tantangan pasti menerima kekuatan baru untuk
menghadapi tantangan selanjutnya. Contoh selanjutnya adalah, kisah
Daniel. Kita semua tau bahwa karena Daniel tetap berdoa kepada Tuhan dan
tidak menyembah raja, Daniel mendapat hukuman yaitu masuk gua singa.
Daniel tidak takut! Ia tetap menghadapi proses itu, dan kita lihat
hasilnya, Tuhan menyelamatkan Daniel dari terkaman singa-singa.
3. Temukan Inti Pembelajaran
Ayub 23:10-12"Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas. Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang. Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya."
Ayub
mendapatkan proses yang tidak mudah. Dalam 1 hari, anak-anaknya
meninggal, harta bendanya habis, sahabat meninggalkan dia, istri yang
tidak mendukung, dan penyakit kulit. Di tengah proses hidup yang berat
itu, Ayub bereaksi benar. Dia tidak mengutuki dan meninggalkan Tuhan,
dan Ayub mendapat hasil dari reaksi-nya itu yaitu pengenalan akan Tuhan.
Saat
kita mendapat proses, kita harus bertanya, “Tuhan, apa yang Engkau mau
dari proses ini? Tuhan mo aku lebih sabar-kah? Lebih murah hati-kah?”
Kita harus menemukan inti pembelajaran dari setiap proses yang Tuhan
izinkan terjadi atas hidup kita.
Ayoo
kita semua sama-sama belajar untuk punya reaksi yang benar dalam setiap
tekanan dan proses hidup kita. Percaya bahwa setiap tekanan dan proses
diizinkan Tuhan terjadi untuk membuat kita menjadi pribadi yang lebih
unggul. Tetaplah meyakini bahwa Dia adalah TUHAN, berani hadapi
tantangan, dan temukan inti pembelajaran dari setiap proses yang ada.