Senin, 20 Januari 2014

Road to 9 April 2014


9 April 2014 merupakan salah satu tanggal yang ditunggu-tunggu dalam penanggalan tahun ini bagi masyarakat Indonesia. Hari itu semua warga yang sudah memiliki hak memilih akan beramai-ramai memberikan suaranya for the better Indonesia. Yak, kami akan memilih mereka-mereka yang nantinya akan mewakili suara rakyat duduk di kursi legislatif. Bicara soal hak pilih, tahun ini bersyukur banget bisa memilih mengingat pemilu sebelumnya saya masih berdomisili di Bandung. Jujur saja saya belum memiliki gambaran jelas mengenai siapa yang akan saya pilih nantinya. My faith in government has lost, honestly. Pemikiran apatis semacam, "Buat apa saya memilih, toh ga bakalan ngaruh juga. Paling yang bakal naik hanya mereka yang punya koneksi orang dalam" terus menguasai pikiran menjelang 9 April mendatang. The power of "orang dalam" itu somehow emang nyebelin banget. Ada orang-orang yang memang dengan ketulusan hati ingin mencalonkan diri menjadi anggota legislatif harus berlapang dada tidak terpilih karena ada orang-orang berlatarbelakang artis, sodaranya inilah, sodaranya itulah, yang dengan mudahnya bisa melenggangkan kaki menuju bangku-bangku pemerintahan. Yeah, it sounds pathetic! Hal ini pula yang membuat saya seakan-akan give up dengan sistem pemerintahan di negeri ini. Mo bersuara yah ga bakal didenger. Makanya hanya bisa nulis doang ini di blog :p

Dalam jam saat teduh saya, Dia kembali mengingatkan tentang firmanNya di Roma 13. Saya kembali ditegur lewat firman yang saya baca. Selama ini saya selalu mencari celah untuk menutup diri terhadap apapun yang pemerintah lakukan. Seakan-akan semua yang mereka lakukan adalah sebuah kesalahan tanpa menyadari bahwa mereka adalah hamba Allah untuk kebaikan kita (Roma 13:4). Sampai disini saya berpikir, kebaikan semacam apa yang bisa mereka lakukan? Yak, lagi-lagi saya kembali pada keadaan negative thinking.

Disini saya diajar untuk percaya dan belajar mendoakan pemerintah dalam setiap jam-jam doa pribadi. Karena mereka yang akan terpilih nantinya tetap membutuhkan tiang-tiang yang akan menopang mereka dalam menjalankan pemerintahan. Mungkin akan ada waktunya, someday kita yang bakalan duduk di kursi legislatif sana. Penguasaan diri terhadap gelimpangan harta duniawi dan jabatan dimulai dengan hubungan karibmu dengan Dia. Kapan dimulainya? Ga usah nunggu ketika kamu akan menjadi "wakil rakyat" tersebut, dimulai dari hal-hal kecil dilingkungan tempat Dia menempatkan kamu saat ini. Jadi berkat itu tidak hanya ketika kalian berada di sebuah "posisi", jadi berkat itu adalah gaya hidup orang percaya.

So, untuk kalian semua yang apatis menjelang 9 April 2014 nanti, take time to pray. Dia pasti kasih hikmat dalam memilih. Jangankan memilih pemimpin, memilih yang akan mendampingimu selamanya pun pasti Dia kasih tau. Hihiw! ;)

0 komentar:

Posting Komentar

 

aphrodityasherlisa Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template